Soloraya
Jumat, 3 April 2015 - 18:40 WIB

CECERAN DARAH DI GENTAN : Ini Pesan Terakhir Wanita Tak Dikenal Saat Serahkan Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nurilawati, 29, perawat di Rumah Bersalin Mbogo, Mojolaban, Sukoharjo, membopong bayi laki-laki yang ditinggal pergi ibu kandungnya sendiri, Jumat (3/4/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Ceceran bayi di Gentan diduga terkait dengan bayi laki-laki yang diberikan kepada warga Triyagan, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO – Seorang wanita tak dikenal, Kamis (3/4/2015) pukul 06.30 WIB menyerahkan bayi yang digendongnya kepada warga Triyagan, RT 001/RW 006 Mojolaban, Sukoharjo, Partini, 45. Bayi laki-laki itu diduga terkait dengan temuan ceceran darah di Gentan, Kamis pukul 06.00 WIB. (Baca Juga: Ceceran Darah Gegerkan Warga)

Advertisement

Bayi itu seperti kondisi baru dilahirkan tali pusat masih memanjang. Sementara perempuan berjaket hitam itu bermur darah bercampur lumpur dan pasir. Kepala Partini, wanita itu mengaku bayi tersebut merupakan anaknya. (Baca Juga: Perempuan dan Tangisan Bayi Dicurigai)

Namun, wanita itu mengaku tidak ingin merawat bayi itu. Sebelumnya, perempuan itu berencana memberikan bayi itu kepada seorang teman, namun pada akhirnya gagal. (Baca Juga: Bayi Ini Diduga Terkait Ceceran Darah)

Advertisement

Namun, wanita itu mengaku tidak ingin merawat bayi itu. Sebelumnya, perempuan itu berencana memberikan bayi itu kepada seorang teman, namun pada akhirnya gagal. (Baca Juga: Bayi Ini Diduga Terkait Ceceran Darah)

“Aku wes ora kuat ngopeni. Anakku wes akeh [aku sudah tidak sanggup merawat, anakku sudah banyak],” ujar  Endang Widiastuti, 49, tetangga dekat Partini, saat ditemui Solopos.com di Mapolsek Mojolaban, Jumat (3/4/2015) menirukan perempuan itu.

Melihat kondisi bayi, anak Endang kemudian membaya bayi itu ke Rumah Bersalin Mbogo. Sementara, Partini kemudian menyuruh wanita itu untuk memeriksakan diri ke Rumah Bersalin Mbogo, tempat bayi dirawat. Partini lalu memberi uang Rp100.000 untuk biaya memeriksakan diri.

Advertisement

“Wanita itu ternyata langsung mbelandang begitu saja begitu dikasih uang Rp100.000. Kami belum sempat menanyakan namanya. Tapi, wanita itu mengaku berasal dari Kebakkramat,” ujar Endang.

Wanita itu bertinggi badan sekitar 150 cm. Rambutnya lurus seleher. Sebagian rambutnya dikucir.

Dia memakai jaket dan celana hitam. Dia mengendarai sepeda motor Honda Legenda dengan nomor polisi yang belum diketahui.

Advertisement

“Perawakannya sedang, tidak gemuk, juga tidak kurus. Dia memakai sandal warna merah muda” tambah Endang.

Hingga Jumat siang, bayi laki-laki dengan berat 4 kg panjang 50 cm itu masih dirawat di Rumah Bersalin Mbogo.

“Saat kami terima, tali pusarnya masih panjang. Bekas potongan tali pusarnya tidak begitu rapi. Kemungkinan tidak memakai gunting atau pisau. Mungkin memakai tumbukan batu,” papar Nurilawati, 29, perawat di Rumah Bersalin Mbogo saat ditemui di lokasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif