Soloraya
Kamis, 2 April 2015 - 09:40 WIB

POLEMIK RSIS : Tok! Layanan BPJS di RS Yarsis Surakarta Resmi Dihentikan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengumuman berisi penghentian layanan pasien BPJS terpampang di salah satu ruang tunggu di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), Rabu (1/4/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBi/Solopos)

Polemik RSIS berimbas pada dihentikannya layanan BPJS di rumah sakit yang dikenal RS Yarsis Surakarta itu.

Solopos.com, SUKOHARJO — Layanan kesehatan untuk pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) resmi dihentikan mulai Rabu (1/4/2015).

Advertisement

Pantauan Solopos.com di RSIS, sejumlah selebaran berisi pengumuman penghentian layanan kesehatan bagi pasien BPJS per 1 April 2015 terpampang di sejumlah ruang tunggu. (Baca Juga: RS Yarsis Pasti akan Ditutup)

Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) hingga kini belum menerbitkan izin operasional bagi RSIS. Namun begitu, RSIS masih ramai dikunjungi warga. Keramaian pengunjung terlihat di ruang tunggu yang tersedia di rumah sakit. (Baca Juga: Ini Komentar Direktur RSIS Mengenai Penutupan)

Advertisement

Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) hingga kini belum menerbitkan izin operasional bagi RSIS. Namun begitu, RSIS masih ramai dikunjungi warga. Keramaian pengunjung terlihat di ruang tunggu yang tersedia di rumah sakit. (Baca Juga: Ini Komentar Direktur RSIS Mengenai Penutupan)

Kepala Cabang Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Solo, Agus Purwono, membenarkan penghentian kerja sama dengan RSIS dalam melayani pasien BPJS per 1 April.

“Penghentian layanan kesehatan kepada pasien BPJS itu bukan untuk selamanya. Artinya, kerja sama masih bisa dilakukan kembali jika RSIS sudah mengantongi izin operasional,” tandas Agus Purwono, kepada Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Sementara bagi pasien umum pemegang kartu BPJS, lanjut Agus, juga bisa mendapatkan layanan kesehatan di RS lain. Agus mengakui jumlah pasien BPJS yang ditampung di RSIS memang cukup besar. Kendati begitu, terdapat 51 rumah sakit di Soloraya yang sudah diajak kerja sama dengan BPJS.

“Ke-51 rumah sakit yang kita ajak kerja sama itu sudah memiliki fasilitas dan tenaga medis yang memadai. Jadi, para pasien BPJS tidak perlu khawatir jika harus pindah dari RSIS,” ucapnya.

Terima Putusan BPJS

Advertisement

Ditemui di kesempatan berbeda, Direktur Utama (Dirut) RSIS, H.M. Djufrie, mengaku menerima keputusan manajemen BPJS untuk menghentikan kerja sama dengan rumah sakit yang dikelolanya.

Menurutnya, terdapat 92.131 pasien rawat jalan yang mendapat pelayanan kesehatan di RSIS sepanjang 2014 lalu. Sebanyak 39.099 di antaranya merupakan pasien BPJS. Sementara jumlah pasien rawat inap di RSIS sepanjang 2014 lalu mencapai 11.284 pasien.

Sebanyak 4.884 di antaranya merupakan pasien BPJS. “Lebih dari 30% dari total pasien yang dilayani di RSIS merupakan pasien BPJS. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan pasien kepada RS cukup tinggi. Tapi jika layanan kesehatan kepada pasien BPJS ini terpaksa dihentikan, kami menerima keputusan itu,” ucap H.M. Djufrie.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif