Sport
Kamis, 2 April 2015 - 07:25 WIB

KARIR PELATIH : Queiroz Mundur Seusai Iran Kalah di Laga Persahabatan

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manajer timnas Iran Carlos Queiroz (Ist/iransportpress.com)

Karir pelatih bisa berakhir kapan saja. Manajer Iran Carlos Queiroz misalnya, mundur seusai kalah di laga persahabatan.

Solopos.com, STOCKHOLM — Carlos Queiroz melepaskan jabatan sebagai manajer Tim Nasional (Timnas) Iran setelah skuat asuhannya menelan kekalahan 1-3 dari Swedia dalam laga persahabatan di Friends Arena, Solna, Swedia, Rabu (1/4/2015) dini hari WIB.

Advertisement

Pelatih berdarah Portugal itu telah dikabarkan ingin meninggalkan kursi manajer sejak 20 Maret lalu menyusul timbulnya perselisihan dengan otoritas olahraga Iran. Meski para fans dan pemain meminta dia bertahan, Queiroz tetap membulatkan tekad untuk angkat kaki dari tim yang telah ditukangi sejak April 2011 lalu.

Berbicara dalam konferensi pers seusai laga melawan Swedia, Queiroz mengatakan waktunya telah habis di Iran. Namun, dia tidak meninggalkan jabatannya dengan mulut terkunci. Pelatih berusia 62 tahun itu menyampaikan kritikan tajam kepada federasi sepak bola Iran.

“Ada perbedaan opini di dalam federasi [sepak bola Iran]. Terdapat dua federasi dengan dua opini berbeda. Tapi saat salah satu pihak berpikir mereka bertindak benar saat datang di depan wajah Anda dan mempermalukan Anda, menyinggung perasaan Anda, memperlakukan Anda tanpa hormat, saya, para pemain saya, staf saya tidak akan bisa menerima itu,” ungkap mantan pelatih Real Madrid itu, seperti dilansir Reuters, Rabu.

Advertisement

Queiroz memimpin Team Melli, julukan Iran, dalam pertarungan Piala Dunia 2014 di Brasil. Meski finis di posisi juru kunci grup dengan hanya mengantongi satu poin, pasukan Queiroz mampu menunjukkan performa cukup apik.

Mantan pelatih Timnas Portugal itu memperpanjang kontrak bersama Iran pada September lalu. Namun, kontrak yang semestinya berlaku hingga 2018 itu berakhir setelah Queiroz merasa sebagai pihak lemah dalam perang kekuasaan antara federasi sepak bola dengan kementerian olahraga Iran.

Pria yang juga pernah menjadi asisten manajer Manchester United itu mengatakan tidak menemukan persyaratan minimal untuk mencapai kesuksesan di bawah kementerian olahraga Iran. Menurut dia, penghinaan dan pelemahan yang diterima membuatnya hanya memiliki satu pilihan, yakni mundur dari jabatan. Akan tetapi, Queiroz merasa mengundurkan diri dengan kepala tegak sekarang.

Advertisement

“Yang terpenting, setelah empat tahun, saya merasa sangat terhormat dan bangga melatih tim ini dan para pemain. Mereka fantastis, luar biasa, berkomitmen, memiliki sikap bagus, dan berdedikasi untuk tim nasional. Saya harus mengatakan bahwa saya belum pernah melihat dan bekerja dengan sekelompok pemain seperti ini. Mereka memberikan banyak hal dan hanya menerima sedikit hasil,” tutur dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif