News
Kamis, 2 April 2015 - 06:50 WIB

BANJIR JAWA TENGAH : Ratusan Rumah di Banjarnegara dan Purworejo Diterjang Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi evakuasi korban banjir. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Banjir di Jawa Tengah, yakni di Banjarnegara dan Purworejo, membuat ratusan rumah menjadi korban.

Solopos.com, SEMARANG — Banjir di Banjarnegara menyebabkan dua rumah hanyut dan tujuh rumah rusak diterjang air bah. Kepala Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan bencana banjir di Banjarnegara akibat hujan deras yang turun pada Selasa (31/3/2015) malam.

Advertisement

“Banjir menyebabkan dua rumah hanyut dan tujuh rumah milik warga rusak. Sebanyak 36 kepala keluarga atau 119 jiwa mengungsi,” katanya ketika dihubungi Solopos.com di Semarang, Rabu (1/4/2015).

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut. Warga yang menjadi korban banjir selama ini tinggal di bantaran sungai Bombong yang meluap airnya. Untuk membantu korban banjir, lanjut Sarwa, BPBD Jawa Tengah (Jateng) dan BPBD Banjarnegara telah menyalurkan bantuan logistik, makanan, dan selimut kepada para pengungsi.

“Saya memantau langsung di Banjarnegara sampai pukul 23.30 WIB. Banjir sudah surut dan warga hari ini [Rabu kemarin] sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing,” papar Sarwa.

Advertisement

Selain merusak rumah warga, banjir di Banjarnegara juga menyebabkan sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Cipedang, Kecamatan Banjarmangu, dengan Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, terputus. “Jembatan yang terputus akan segera dilakukan perbaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB pusat, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis kepada wartawan menyebutkan bencana longsor di Kecamatan Pituruh, Kecamatan Kemiri, dan Kecamatan Kaligesing, Purworejo, menyebabkan 10 rumah warga rusak dan satu orang meninggal dunia.

”Selain tanah longsor juga terjado bencana banjir di Purworejo akibat jebolnya tanggul Sungai Gebang Gede,” ungkap dia.

Advertisement

Daerah terparah mengalami banjir, menurut dia, adalah Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh. Sebanyak 57 rumah rusak berat dan 88 rumah rusak sedang-ringan, tiga jembatan putus, dan ratusan hektar sawah terendam banjir. Sedang banjir di Desa Kaliglagah Kecamatan Pituruh menyebabkan lima rumah warga rusak berat dan 43 rumah rusak sedang-ringan.

”Sebanyak sebanyak 637 kepala keluarga terpaksa harus mengungsi, tetapi sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif