Jatim
Rabu, 1 April 2015 - 15:05 WIB

WISATA NGAWI : Inilah Kisah di Balik Berdirinya Museum Trinil

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum di Situs Trinil (JIBI/Solopos/Istimewa)

Wisata Ngawi Museum Trinil memiliki sejarah panjang di balik berdirinya. Inilah sepenggal kisahnya.

Madiunpos.com, NGAWI – Pembangunan Museum Trinil Ngawi memiliki sejarah panjang. Museum yang terletak 15 kilometer dari pusat Kota Ngawi ini memiliki cerita di balik pendiriannya. Sejarah tersebut telah tertulis dalam buku Panduan Museum Trinil.

Advertisement

Sejarah itu berawal dari penemuan fosil Pithecanthropus Erectus oleh Eugene Dubois, seorang pejabat kedokteran tentara kolonial Belanda. Untuk memperingati kejadian tersebut, dibuatlah tugu berisi gambar anak panah dengan arah timur laut yang bertuliskan P.e 175 m.

“Arti dari tugu itu adalah Pithecanthropus Erectus, 175 meter ke arah timur laut yang digunakan sebagai penunjuk arah tempat penemuan fosil,” ujar Sujono, salah satu staff Museum Trinil mengutip Monograf Museum Trinil kepada Madiun Pos, Rabu (24/03/2015) pekan lalu.

Setelah penemuan tersebut, pada 1980 baru mulai direncanakan pembangunan sebuah gedung museum oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ngawi. Rencana tersebut berawal dari pembelian tanah di sekitar tugu peringatan dengan luas 16  meter x 25 meter.

Advertisement

Pada 1982, dimulaikah pembangunan sebuah gedung. Gedung tersebut mulanya berfungsi sebagai balai penyelamat. Namun kemudian beralih menjadi gedung museum khusus.

Selanjutnya pada 1986, museum khusus tersebut mendapakan bantuan berupa 5 buah lemari display untuk menata koleksi fosil-fosil serta dana konservasi dari proyek pengembangan Permuseuman Provinsi Jawa Timur.

Museum Trinil yang berdiri saat ini adalah gedung baru yang diresmikan oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soelarso, 1991 silam. Peresmian tersebut bertepatan dengan satu abad Pithecanthropus Erectus ditemukan di Trinil.

Advertisement

“Pada persemian tersebut, Gubernur Soelarso sempat mengabadikan nama sang perintis musuem Trinil, yakni Wirodiharjo sebagai nama ruang pameran,” tambah Sujono, staff Museum Trinil yang juga cucu Wirodiharjo.(Geddy P/JIBI/Madiunpos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif