News
Rabu, 1 April 2015 - 06:15 WIB

PILKADA 2015 : PDIP Janji Tak Kutip Uang dari Calon Bupati/Wali Kota

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi baliho calon kepala daerah saat kampanye pilkada (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Pilkada 2015 diklaim PDIP sebagai pemilihan bupati dan wali kota beserta wakil-wakil mereka yang bersih dari kutipan uang “mahar”.

Solopos.com, SEMARANG — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah menyatakan tidak akan mengutip uang dari pasangan calon bupati/wali kota maupun wakil bupati/wakil wali kota yang diusung pada Pilkada 2015 mendatang.

Advertisement

”Tidak ada pungutan biaya atau uang ’mahar’ kepada pasangan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota yang diusung PDIP,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto, di Semarang, Selasa (31/3/2015).

Untuk mendukung pembiayaan dana pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2015, lanjut dia, PDIP menggunakan cara gotong royong internal kader partai. Karena pilkada dilakukan serentak di 21 kabupaten/kota, maka dana dikumpulkan dari kader partai lintas daerah.

”Jadi nantinya pendanaan dari gotong royong kader partai di 35 kabupaten/kota untuk mendukung dan mensukseskan 21 daerah yang melakukan pilkada,” ujarnya.

Advertisement

Mengenai asal-usul calon bupati/wali kota yang akan diusung, apakah dari internal kader partai sendiri atau dari luar partai, Bambang menyatakan tergantung kualitas dan kapabilitas calon. ”Bila calon dari internal partai hebat ya lebih baik didukung, tapi kalau dari luar lebih bagus tidak ada salahnya didukung, tapi tetap diutamakan kader partai,” ucapnya.

Bentuk Desk Pilkada
Bambang lebih lanjut menyatakan untuk memenangkan pilkada serentak di 21 kabupaten/kota tersebut DPD PDIP Jateng akan membentuk desk pilkada. Desk pilkada nantinya akan menggodok strategi kampanye untuk memenangkan pasangan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota yang diusung PDIP.

”Termasuk melakukan survei elektabilitas pasangan calon yang diusung PDIP,” tandas Bambang.
Pelaksanaan survei biasanya dilakukan pada awal pencalonan dan pertengahan. Kalau hasilnyanya masih jelek, sambung dia, bisa dilakukan survei lagi.

Advertisement

Dia mencontohkan saat pencalonan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko pada pemilihan gubernur Jateng 2014 lalu, survei dilakukan sampai empat kali. ”Dari hasil survei bisa diketahui kekuatan dan kelemahan pasangan calon. Kalau masih lemah perlu ada strategi khusus,” ucap anggota DPR ini.

Menurut Bambang dari 21 pilkada di kabupaten/kota, sebagian besar PDIP bisa maju mencalonkan secara mandiri tanpa koalisi dengan partai politik lain. ”Hanya Kabupaten Demak harus berkoalisasi dengan partai politik lain,” imbuhnya.

Seperti diketahui 21 kabupaten/kota yang akan melakukan pilkada serentak pada 2015 yakni Kota Semarang, Solo, Pekalongan, Kota Magelang, Kebupaten Rembang, Purbalingga, Kebumen, Boyolali, Blora, Kendal, Sukoharjo, Semarang, Purworejo, Wonosobo, Wonogiri, Klaten, Kabupaten Pekalongan, Demak, Grobogan, Sragen, dan Pemalang.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Hakim Junaidi sebelumnya menyatakan bila tidak ada perubahan pelaksanan pilkada serentak akan digelar pada 9 Desember 2015.

Advertisement
Kata Kunci : PDIP Jateng Pilkada 2015
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif