Soloraya
Rabu, 1 April 2015 - 17:55 WIB

PENGANIAYAAN KLATEN : Alami Gangguan Jiwa, Pelaku Pembacokan warga Wedi Bebas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penusukan. (cinemaknifefight.com)

Penganiaayan di Klaten yang dialami dua warga Wedi telah diputuskan. Pelaku pembocakan dibebaskan karena mengalami gangguan jiwa.

Solopos.com, KLATEN – Sunaryo, 40, pelaku pembacokan dua warga Dukuh Jiwo Kulon, Desa Trotok, Wedi dipastikan mengalami gangguan kejiwaan.

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menjelaskan kepastian kondisi psikologi Sunaryo berdasarkan hasil pemeriksaan tim Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi, Klaten yang dilakukan sekitar dua pekan.

Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menyatakan pelaku bebas dari jerat hukum meski sudah mengakibatkan salah satu korban tewas. “Iya [kasus hukum gugur]. Otomatis tidak bisa dipertanggungjawabkan karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan,” terangnya, Rabu (1/4/2015).

Terkait nasib pelaku seusai menjalani pemeriksaan di RSJD, Kapolres mengatakan Sunaryo diserahkan ke keluarga melalui kepolisian. Hanya, Sunaryo dikembalikan lagi ke RSJD agar mendapat perawatan.

Advertisement

Pengembalian Sunaryo ke RSJD berdasarkan permintaan warga serta keputusan dari keluarga pelaku. Permintaan warga muncul lantaran khawatir pelaku kambuh dan kembali menebar ancaman ke warga setempat. “Dari permintaan itu, kami sarankan agar dirawat dulu sampai sembuh di RSJD,” kata kapolres.

Sementara itu, kakak pelaku pembacokan, Sunardi, 47, mengaku pasrah dengan keinginan warga agar adiknya untuk sementara tak menetap di Dukuh Jiwo Kulon. Dia juga sepakat Sunaryo dirawat di RSJD hingga kondisi kejiwaannya kembali normal sebelum dikembalikan ke keluarga.

“Kami pasrah saja seperti apa. Kalau bisa, ya kami serahkan lagi ke RSJD untuk dirawat lebih lanjut. Kami juga khawatir kalau diserahkan ke keluarga dengan kondisi belum sembuh sepenuhnya, dia sewaktu-waktu bisa mengulangi perbuatan,” ungkap Sunardi saat ditemui di RSJD.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, Sunaryo melakukan pembacokan kepada dua tetangganya yakni Rohdi, 49, dan Parno, 32, Senin (16/3/2015). Penyebab pembacokan diduga Sunaryo merasa tersinggung Rohdi melintas pada gabah yang sedang ia jemur di jalan.

Sementara, Parno dibacok pelaku setelah berusaha menyelamatkan Rohdi. Parno tewas setelah dibawa ke rumah sakit dengan luka parah pada bagian perut hingga organ dalam terburai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif