Soloraya
Rabu, 1 April 2015 - 05:45 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : 80% Pedagang Pasar Klewer Kini Tak Beraktivitas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api menghanguskan bangunan pasar Klewer di sisi barat, Sabtu (27/12/2014) malam. kebakaran yang melanda pusat tekstil terbesar di jawa tengah tersebut diperkirakan menelan kerugian ratusan miliar rupiah. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer ditunggu-tunggu korban kebakaran Pasar Klewer Solo, 27-28 Desember 2014 lalu. Sebagian besar pedagang korban Pasar Klewer terbakar itu bahkan tak menjalankan aktivitas perdagangan dalam tiga bulan terakhir ini.

Solopos.com, SOLO — Sekitar 800 pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo, 27-28 Desember 2014 lalu, belum beraktivitas hingga kini. Ketiadaan aktivitas pedagang korban Pasar Klewer terbakar itu lantaran mereka hingga menunggu pasar darurat.

Advertisement

Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Kusbani, mengatakan 80% dari jumlah total 1.000-an pedagang korban Pasar Klewer terbakar belum beraktivitas karena hingga kini belum mendapatkan tempat berjualan sementara. Sebagian besar dari pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo itu, menurut Kusbani memilih berdiam di rumah sambil menunggu pasar darurat.

Menurut Kusbani, jumlah pedagang yang beraktivitas di Alun-Alun Utara (Alut) Solo, lahan parkir Masjid Agung, Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dan lahan parkir Pasar Klewer hanyalah sebagian kecil jumlah pedagang korban Pasar Klewer terbakar. Sementara itu, masih banyak pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo yang tidak berjualan. “Mereka memilih tinggal di rumah. Ada yang menenangkan diri. Ada yang menunggu pasar darurat dibangun,” kata dia.

Kusbani menambahkan aktivitas pedagang yang mandek ini terjadi sejak tiga bulan lalu. Ini karena pedagang korban kebakaran Pasar Klewer Solo tak mendapatkan tempat berjualan yang baru. Ada pula pedagang korban Pasar Klewer terbakar yang mengalami trauma sehingga menenangkan diri di rumah. “Beberapa pedagang jatuh sakit setelah peristiwa kebakaran. Mereka sementara ini beristirahat,” ucapnya.

Advertisement

Tunggu Pasar Darurat
Salah seorang pedagang korban Pasar Klewer terbakar, Surip Jokowiyono, 53, memilih tidak beraktivitas sembari menunggu pasar darurat selesai disiapkan. Pedagang asal Laweyan ini tidak beraktivitas selama tiga bulan. Selain tak mendapatkan tempat baru, dia juga keberatan menyewa kios karena pada umumnya mahal. “Kalau saya menyewa kios, uang yang saya keluarkan tak sebanding dengan pendapatan. Saya memilih menunggu pasar darurat karena pasar ini nantinya tidak dipungut biaya,” tuturnya.

Pedagang lain, Ary Setiyawan, 38, membenarkan banyaknya pedagang yang belum beraktivitas sejak Pasar Klewer terbakar. Para pedagang yang masih tinggal di rumah tersebut mengalkulasi bakal kesulitan mengupah pegawai apabila membuka kios kembali. Sulitnya mendapatkan modal juga menyebabkan mereka tidak berjualan.

Terkait dengan hal ini, Kusbani berharap pembangunan pasar darurat bagi korban kebakaran Pasar Klewer Solo tidak molor. Pedagang korban Pasar Klewer terbakar sudah menunggu sejak tiga bulan lalu. Kusbani mengharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) tidak menunda pembangunan lagi. “Bila pembangunan pasar darurat selesai dalam tiga bulan, maka pedagang baru beraktifitas enam bulan setelah kebakaran,” imbuhnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif