News
Rabu, 1 April 2015 - 07:15 WIB

LATIHAN GABUNGAN TNI : Ini Alasan TNI Latih 3.200 Personel PPRC di Poso...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 520 prajurit Divisi 2/Linud 502 Malang bersenjata lengkap siap melakukan pertempuran begitu diterjunkan dari pesawat Hercules di sekitar Desa Masani, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N)

Latihan gabungan TNI yang melibatkan 3.200 personel PPRC digelar di Poso. Mengapa di Poso?

Solopos.com, JAKARTA — Mabes TNI, sejak Selasa (31/3/2015), menggelar latihan besar-besaran Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah. Tak main-main, latihan gabungan TNI itu melibatkan 3.200 personel dari tiga matra TNI.

Advertisement

Mengapa Poso yang dipilih untuk lokasi latihan? Rupanya bukan tanpa alasan. Apalagi, hingga latihan gabungan TNI itu digelar, Operasi Camar Maleo yang dilakoni ratusan anggota Brimob Polri belum berhasil membekuk kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) didampingi Bupati Poso Piet Inkiriwang (kiri) berjalan memasuki ruangan Komando Latihan PPRC di Bandara Kasiguncu, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

Advertisement

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) didampingi Bupati Poso Piet Inkiriwang (kiri) berjalan memasuki ruangan Komando Latihan PPRC di Bandara Kasiguncu, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat meninjau langsung pelaksanaan puncak latihan itu mengungkapkan secara gamblang alasan dipilihnya Poso sebagai lokasi latihan gabungan TNI tersebut. “Latihan ini untuk mengantisipasi munculnya kelompok radikalisme di Indonesia,” papar Moedoko di Komando Pengendalian PPRC, Bandara Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

“Jika tidak ditangani dengan tepat, paham ISIS dapat menjadi ancaman faktual yang merusak nasionalisme.”

Advertisement

Moeldoko mensinyalir kelompok radikal selama ini merasa nyaman di Poso. Dia khawatir pula orang-orang yang berangkat ke Suriah dan Irak akan bpulang ke Indonesia kemudian bermarkas di wilayah itu. Latihan ini, kata Moeldoko, sengaja digelar berkaitan dengan isu terorisme yang setelah beberapa warga negara Indonesia diketahui bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Ash Sham (ISIS) alias Negara Islam Irak dan Suriah.

“ISIS adalah sebuah ancaman yang harus dikelola dengan baik oleh semua instansi negara karena jika tidak ditangani dengan tepat, paham ISIS dapat menjadi ancaman faktual yang merusak nasionalisme,” kata Moeldoko.

Pada kenyataanya, hingga latihan gabungan TNI itu digelar, kawasan Gunung Biru masih dikuasai kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso. Bahkan pasukan Brimob Polri yang bersenjata lengkap bersama kendaraan tempur mereka mengepung Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Advertisement

Pasukan Brimo itu ditarik sesaat sebelum latihan PPRC yang melibatkan pasukan gabungan TNI digelar. Warga desa sekitar juga diungsikan sehingga pasukan TNI bisa membombardir Gunung Biru sebelum menerjunkan 520 prajurit Divisi 2/Linud 502 Malang bersenjata lengkap dari pesawat Hercules di sekitar Desa Masani tersebut.

 

BERITA LAIN LATIHAN GABUNGAN TNI:
Poso Diduga Markas ISIS Indonesia, Ini Tindakan TNI
Poso Jadi Ajang Latihan Atasi Teror
Santoso Belum Ditangkap saat Latihan PPRC Digelar di Poso, Ini Skenarionya…
Ini Dia Dokumentasi Latihan PPRC di Poso

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif