Jateng
Rabu, 1 April 2015 - 17:50 WIB

KRISIS AIR BERSIH : Puluhan Desa Kekeringan, Ini Cara Pemkab Cilacap Atasi Krisis Air

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Dok)

Krisis air bersih terjadi di Cilacap. Puluhan desa kekurangan air bersih.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memetakan desa-desa rawan krisis air bersih sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan saat musim kemarau.

Advertisement

“Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan, di Cilacap terdapat 77 desa yang rawan kekeringan maupun krisis air bersih. Ke-77 desa itu tersebar di 13 kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto di Cilacap, Rabu (1/4/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Kendati demikian, dia memperkirakan jumlah wilayah di desa-desa yang rawan kekeringan maupun krisis air bersih itu berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Kendati demikian, dia memperkirakan jumlah wilayah di desa-desa yang rawan kekeringan maupun krisis air bersih itu berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, hal itu disebabkan sebagian wilayah di desa-desa yang selalu mengalami kekeringan maupun krisis air bersih itu sudah terjangkau jaringan air minum, baik yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilacap maupun bantuan pipanisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Cilacap.

Dalam hal ini, dia mencontohkan jaringan interkoneksi PDAM di sebagian wilayah Desa Binangun Baru, Kecamatan Bantarsari, serta beberapa desa di Kecamatan Patimuan.

Advertisement

Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan dalam rangka antisipasi bencana kekeringan dan krisis air bersih, pihaknya juga menyiagakan dua mobil tangki untuk menyalurkan bantuan air bersih.

Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk mobil tangki milik PDAM Cilacap maupun Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Banyumas-Pekalongan.

“Kami juga sudah menyiapkan alokasi bantuan air bersih sebanyak 200 tangki,” katanya.

Advertisement

Seperti diketahui, di wilayah Cilacap banyak terdapat daerah rawan krisis air bersih terutama yang berada di sekitar laguna Segara Anakan.

Masyarakat setempat mengandalkan air hujan yang ditampung dalam tandon air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika memasuki musim kemarau, pasokan air bersih sulit diperoleh karena air di sekitar mereka terasa payau.

Bahkan di beberapa wilayah seperti Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, sumur-sumur warga banyak yang terintrusi air payau saat musim kemarau.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif