News
Rabu, 1 April 2015 - 20:30 WIB

KAPOLRI BARU : Jokowi ke DPR Senin Depan, Dijamin Tak Ada "Serangan"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden JK berbincang-bincang sesaat sebelum memimpin Sidang Kabinet sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Kapolri baru dijamin hanya akan dibahas singkat dalam pertemuan Presiden Jokowi dan DPR pekan depan.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyambangi Kantor Parlemen DPR Senayan untuk menjelaskan tentang pencalonan Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sekaligus memberikan alasan pembatalan pelantikan Komjen Pol. Budi Gunawan.

Advertisement

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan rencana pertemuan dengan pimpinan DPR berlangsung pada Senin (6/4/2015) pukul 10.00 dikemas dalam suasana keakraban.

“Kan lebih bagus kalau beliau ketemu pimpinan DPR. Kan lebih bagus presiden temui DPR, suasana akrab walaupun satu sampai dua jam, kan suasana lebih akrab,” katanya seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (1/4/2015).

Tedjo menambahkan Presiden Jokowi akan menyampaikan alasan pembatalan pelantikan Budi Gunawan secara lisan. Menurutnya Jokowi tidak perlu memberi alasan secara tertulis karena sudah ada jawaban dari Mensesneg.

Advertisement

“Enggak perlu tertulis, jadi bicara santai saja, penuh keakraban sebagai kunjungan balasan karena DPR sudah ke Istana. Sekarang kita ke DPR lebih tepatnya silaturahmi,” jelasnya.

Ditanya tentang kemungkinan DPR akan menyerang presiden, Tedjo menjelaskan Ketua DPR Setya Novanto sudah memberi jaminan bahwa pembahasan tentang Kapolri dibahas secara singkat. Tidak ada pembahasan selain tentang pencalonan Kapolri.

Sebelumnya, masih ada tarik ulur tentang kemungkinan presiden datang menjelaskan pembatalan pelantikan Budi Gunawan atau tidak. Pasalnya Jokowi telah mengirimkan tim dari menteri kabinet, namun pihak DPR menginginkan presiden datang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif