News
Rabu, 1 April 2015 - 11:00 WIB

KABINET JOKOWI-JK : 2 Wong Solo Jadi Deputi Staf Kepresidenan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Eko Sulistyo dan Yanuar Nugroho (JIBI/Solopos/Dok/Antara)

Kabinet Jokowi-JK menjadi sorotan. 2 Wong Solo masuk dalam daftar deputi staf kepresidenan yakni Eko Sulistyo dan Yanuar Nugroho.

Solopos.com, JAKARTA  Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengenalkan lima deputi yang membantu pekerjaannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Advertisement

Dua di antara mereka adalah orang asal Solo yaitu Eko Sulistyo dan Yanuar Nugroho. 

Ada lima deputi yang dipilih Luhut yakni Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Nasional Darmawan Prasojo (politikus PDIP), Deputi II Bidang Pengelolaan Program Prioritas Yanuar Nugroho (ahli manajemen dan perubahan sosial), dan Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Purbaya Yudhi Sadewa (ekonom).

Advertisement

Ada lima deputi yang dipilih Luhut yakni Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Nasional Darmawan Prasojo (politikus PDIP), Deputi II Bidang Pengelolaan Program Prioritas Yanuar Nugroho (ahli manajemen dan perubahan sosial), dan Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Purbaya Yudhi Sadewa (ekonom).

Kemudian Deputi IV Bidang Komunikasi Eko Sulistyo (mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Solo), dan Deputi V Bidang Prediksi dan Analisis Informasi Strategis Brigjen TNI Andogo Wiradi (Lemhanas).

Eko Sulistyo dikenal sebagai orang dekat Jokowi. Setelah lengser dari KPU Solo, Eko membantu Jokowi yang menjadi Gubernur DKI maupun Presiden.

Advertisement

Yanuar adalah lulusan SMAN 3 Solo, Teknik Industri ITB University of Manchester Institute of Science and Technology. Dia menyelesaikan S3 di kampus yang sama dalam bidang inovasi dan perubahan sosial.  Dia menjadi orang Asia pertama yang mendapatkan Hallsworth Fellowship.

Sedangkan Darmawan Prasodjo adalah ahli ekonomi yang kini banting setir menjadi politikus PDIP. Doktor lulusan Texas A&M University itu ahli ekonomi minyak dan gas. Dia pernah menjadi caleg PDIP untuk Daerah Pemilihan V (Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali).

Setelah UKP4 bubar, Presiden Jokowi membentuk Staf Kepresidenan yang tugasnya hampir sama. Namun, ada tambahan bidang komunikasi politik dengan parlemen maupun dengan partai politik.

Advertisement

Unit Staf Kepresidenan dibentuk dengan Perpres No. 190/2015 ditandatangani 31 Desember 2014.

Tugasnya adalah memberikan dukungan komunikasi politik dan pengelolaan isu strategis kepada Presiden dan Wakil Presiden. Untuk menjalankan tugas itu ada sejumlah fungsi.

Pertama, identifikasi dan analisis isu strategis. Kedua, penyusunan rekomendasi strategi komunikasi politik dan pengelolaan isu strategis.

Advertisement

Ketiga, pelaksanaan komunikasi politik, dan keempat pelaksanaan monitoring dan pengelolaan isu strategis. Kelima, evaluasi serta penyusunan laporan dan rekomendasi tindak lanjut komunikasi politik dan pengelolaan isu strategis dan keenam pelaksanaan administrasi Unit Staf Kepresidenan.

Darmawan Prasodjo mengatakan pada zaman SBY ada UKP4. Dia menyebut ada Situation Room yang terkoneksi dengan kementerian dan lembaga. Tim di bawah Deputi I akan memonitor perkembangan program prioritas secara periodik, misalnya setiap tiga bulan melakukan cek lapangan untuk memastikan apakah program sesuai rencana atau tidak.

“Kami akan menganalisis apa yang jadi tantangan dalam implementasi di lapangan dan bagaimana menyikapinya,” ujarnya.

Setelah itu, tim akan memberikan masukan kepada Presiden langkah-langkah apa yang bisa diambil agar jalannya pembangunan bisa berjalan dengan lancar.

Darmawan menjelaskan program prioritas dalam sejarahnya terhambat karena dikelola banyak kementerian yang pada umumnya terganjal masalah komunikasi.

Pihaknya tidak bertugas menyelesaikan hambatan itu tapi memberi masukan kepada Presiden soal solusinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif