News
Rabu, 1 April 2015 - 14:00 WIB

HARGA BBM : Inflasi Maret 2015 Naik 0,17%, Pemerintah Sebut Masih Oke

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Harga BBM yang baru saja naik diharapkan tidak mempengaruhi laju inflasi April 2015.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah menganggap inflasi yang terjadi selama Maret 2015 wajar. Alasannya, kenaikan harga belum menyebabkan inflasi secara year to date melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 4,5% +/-1%.

Advertisement

Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan pemerintah tidak terlalu mengkhawatirkan inflasi yang terjadi pada Maret 2015. Pasalnya, sepanjang Januari-Februari 2015 Indonesia mengalami deflasi yang cukup signifikan.

“Saya pikir masih oke, yang penting kan target tahunan 4,5% +/-1%. Januari dan Februari juga kan masih deflasi,” kata Sofyan Djalil di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Sofyan Djalil menuturkan pemerintah juga meyakini penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tidak akan memberi dampak signifikan terhadap inflasi April 2015. Kenaikan harga tersebut telah diantisipasi dengan sejumlah kebijakan untuk menahan harga barang dan jasa. Misalnya, kebijakan untuk tidak menaikkan tarif angkutan umum.

Advertisement

Menurutnya, fluktuasi harga BBM jenis premium dan solar diharapkan tidak lagi menjadi kontributor inflasi di dalam negeri. Masyarakat pun diharapkan segera terbiasa dengan pencabutan subsidi premium dan penerapan subsidi tetap pada solar.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir kenaikan harga BBM dan rokok menjadi salah satu pemicu utama inflasi Maret 2015. Di sisi lain, harga bahan makanan mengalami deflasi meski harga beras masih tinggi.

BPS melaporkan indeks harga konsumen pada Maret 2015 naik 0,17% dari bulan sebelumnya atau naik 6,38% dari Maret 2014. Sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan adalah penyumbang inflasi terbesar, khususnya harga bensin yang menyumbang inflasi 0,15%. Secara keseluruhan, sektor tersebut menyumbang inflasi 0,14% dari total inflasi 0,17%.

Advertisement

Indeks harga kelompok makanan jadi dan tembakau naik 0,61% pada Maret. Kenaikan harga rokok adalah penyumbang inflasi terbesar bersama kenaikan harga nasi dengan lauk, air kemasan, dan lontong sayur.

Harga beras juga masih menyumbang kenaikan inflasi meski bulan ini merupakan awal masa panen raya padi. Harga beras, yang tergabung dalam kelompok bahan makanan, memiliki andil inflasi 0,09%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif