News
Rabu, 1 April 2015 - 23:40 WIB

EKSPEDISI NKRI : 46 Pakar Dilibatkan Susuri Nusa Tenggara

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Ekspedisi NKRI Koridor Bali NTB dan NTT 2015 (ekspedisinkri.com)

Ekspedisi NKRI 2015 dilakukan di dengan menelusuri pulau-pulau Nusa Tenggara.

Solopos.com, JAKARTA – Tim Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di bawah komando Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo tengah melakukan kegiatan ekspedisi di rangkaian kepulauan Nusa Tenggara.

Advertisement

Ekspedisi NKRI dimulai 5 Februari 2015 hingga 6 Juni 2015.  Kegiatan itu bertujuan mencari data, dan menelusuri potensi alam di pulau-pulau Nusa Tenggara, yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Timur.

Selain Kopassus, kegiatan ekspedisi juga mengikutsertakan unsur TNI Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polri, dan tim ahli dari berbagai bidang, di antaranya kehutanan, flora fauna, sosial budaya, serta kebencanaan. Sebanyak 46 ahli dilibatkan dalam kediatan itu.

“Selain militer TNI dan Polri, kami juga mengajak para ekspert serta para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian,” kata Kepala Bidang Operasional Tim Ekspedisi Letnan Kolonel Infanteri Yuri Elias Mamahi saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Advertisement

Dia mengatakan poin penting dalam ekspedisi ini adalah penjelajahan, penelitian, dan pengabdian. Untuk penjelajahan murni dilakukan militer untuk menelusuri perbatasan, hutan, gunung, dan seluruh garis pantai. Sedangkan pengabdian dilaksanakan dengan melakuka pengobatan gratis dan perbaikan infrastruktur.

“Kalau penelitian kombinasi tim ahli dengan militer untuk masuk ke wilayah sulit. Contoh ada jenis tanaman sulit dijangkau di jurang, maka militer ada teknik turun karena tidak semua hutan vegetasinya. Sesuatu yang belum ditemukan kita cari,” katanya.

Temuan Baru
Sebelumnya, Ekspedisi NKRI sudah dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia, dimulai 2011 di Sumatra, 2012 di Kalimantan, 2013 Sulawesi, 2014 Maluku, dan  2015 di Kepulauan Nusa Tenggara.

Advertisement

Dari hasil Ekpsedisi NKRI yang sudah berjalan selama beberapa tahun, diketahui peneliti Indonesia mampu menemukan temuan baru seperti spesies flora dan fauna dari kekayaan alam Indonesia. “Kita agak prihatin karena yang sering menemukan tumbuhan atau hewan orang luar negeri, pakai nama luar negeri, apa iya orang Indonesia tidak mampu,” kata Yuri.

Ternyata, kata Letkol Yuri, hasil dari Ekspedisi NKRI para peneliti dari universitas terkemuka berhasil menemukan temuan baru. Kemudian, temuan itu baik flora maupun fauna diberi nama khas Indonesia.

Yuri menambahkan temuan tersebut kini tersimpan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan beberapa perguruan tinggi. “Ekspedisi beberapa waktu lalu, temuan menggunakan nama Indonesia nama lokal. Kemari saat ini cukup banyak untuk kepentingan nasional.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif