SOLOPOS.COM - Hurrem dan Baginda Suleiman di Abad Kejayaan (Beauty-around.com)
Abad Kejayaan Antv episode 81 bercerita tentang Hureem yang hilang setelah diserang penyusup.
Solopos.com, SOLO – Serial Abad Kejayaan ANTV, Senin (1/4/2015) malam ini, Sumbul mengatakan kepada Baginda Suleiman bahwa Bali Bey berada di pondok pengasingan. Beberapa saat kemudian Sumbul datang membawa pesan dari Bali Bey bahwa Hurrem disergap oleh sekawanan orang ketika dalam perjalanan menuju Istana Topkapi.
Baginda sangat terkejut saat mendengar kabar itu, ia langsung pergi menanaiki kudanya untuk menemui Bali Bey demi mendengar langsung kabar tersebut. Sesampainya di hutan, baginda bertemu dengan Bali Bey dan langsung menanyakan kabar tersebut. Bali Bey menceritakan apa yang terjadi kepada baginda. Mendengar cerita Bali Bey, Baginda Suleiman di Abad Kejayaan Antv marah besar.
Sementara dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Khadija yang mengetahui kabar penyerangan Hurrem berdoa demi keselamatan Hurrem. Sedangkan Mahidevran dan Gulsa senang mendengar nyawa Hurrem dalam bahaya.
Hurrem tergeletak di hutan, ia merintih memanggil baginda karena yakin baginnda akan menyelamatkannya. Baginda menerobos hutan untuk mencari Hureem. Batinnya mengatakan bahwa Hurrem berada tak jauh dari hutan.
Baginda akhirnya berhasil menemukan Hurrem dengan perasaannya. Baginda terlihat begitu terpukul saat mengetahui belahan jiwanya terluka. Baginda bergegas membawa Hurrem pergi dengan menggendongnya. Di istana Hurrem terus merintih kesakitan. Ia merasa kematiannya telah dekat.
Ibu Suri datang ke kamar Hurrem dan mengatakan bahwa Hurrem harus segera kembali ke pondok berburu. Tapi, Hurrem menolak dan mengatakan dirinya ingin tetap berada di istana. Baginda mengatakan bahwa Hurrem akan tetap berada di istana karena di luar sangat berbahaya. Ibu Suri pun marah.
Ternyata di balik penyerangan terhadap Hurrem adalah Ibrahim dan Ibu Suri. Daye memerintahkan Bali Bey karena ingin menyelamatkan Hurrem, karenanya, Hurrem sangat berterima kasih kepada Daye. Di upacara khitan Mustafa, baginda berencana akan menikahi Hureem, namun rencana ini dirahasiakan oleh semua orang, termasuk ibu suri. Baginda ingin memberikan kejutan untuk Hurrem di pernikahan.