Jatim
Selasa, 31 Maret 2015 - 13:05 WIB

KISAH INSPIRATIF : Pria ini Sulap Kencing Binatang Jadi Uang, Kok Bisa?

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wahyudi, petani dari Desa Pakis, Kunjang, Kediri, Jawa Timur, yang mengolah kencing binatang jadi pupuk organik. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Kisah inspiratif ini tentang seorang yang mampu menyulap kencing binatang jadi uang. Inilah kisahnya.

Madiunpos.com, KEDIRI – Banyak orang tak menyangka bahwa kencing binatang yang kerap dianggap musibah justru membawa berkah. Di tangan lelaki ini, kencing kambing, kelinci, dan sapi justru berkah baginya. Sebab, cairan tak sedap itu menjadi bahan utamanya dalam membuat pupuk organik cair kemasan.

Advertisement

Dialah Wahyudi, warga Desa Pakis, Kunjang, Kediri. Kesibukan sehari-hari bapak berputra empat ini ialah berjibaku dengan kencing sapi, kelinci, dan kambing. Kencing binatang-binatang itu lantas ia padukan dengan sampah-sampah dedaunan untuk “disulap” menjadi pupuk organik cair kemasan. Tentu saja, setelah melalui sejumlah eksperimen di laboratorium.

Tak dinyana, hasilnya sangat luar biasa! Sejumlah tanaman pangan, buah-buahan, dan sayuran tumbuh segar dan menggemaskan. Daunnya lebar, tumbuh lebih tinggi, dan kebal terhadap aneka jenis penyakit. Tak hanya itu, atas produk buatannya itu, para petani bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung lantaran harga pupuk organik cair itu sangat murah dibanding pupuk kimia. Dan tak kalah pentingnya, pemakaian pupuk organik cair ini juga sangat ramah lingkungan.

“Perbandingannya dengan pupuk kimia ialah Rp100.000 : Rp40.000. Artinya, petani masih bisa menabung Rp60.000-an per seperempat hektare,” ujarnya saat berbincang dengan Madiun Pos di Kediri Sabtu (28/3/2015).

Advertisement

Wahyudi mengaku kali pertama menguji pupuk organik buatannya itu di Kediri, Jombang, serta di Kalimantan. Lantaran hasilnya sangat mengembirakan, Magister Pertanian ini lantas terbersit untuk mengembangkan usaha pupuk organik cair lebih besar lagi.

“Nah, momennya sangat tepat ketika pemerintah akhir-akhir ini mencanangkan pertanian organik sebagai upaya kembali ke alam,” ujar lelaki yang juga menyambi dosen di Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini.

Rintisan usahanya kini mulai berjalan. Segala perizinan usaha ia urus, tak terkecuali jaringan dan tenaga marketing. Ia berkomitmen untuk membesarkan nasib petani di Indonesia melalui usaha ramah lingkungan itu. Baginya, jagad pertanian adalah darah dagingnya yang ia geluti sejak kecil dan menurun dari orang tua dan leluhurnya.

Advertisement

“Makanya, pupuk organik cair hanya saya jual murah Rp40.000/ liter. Tujuannya, agar terjangkau kantong masyarakat dan para petani di Indonesia bisa bangkit,” ujarnya.

Disinggung soal nama pupuk organik berbahan dasar sampah daun dan kencing binatang itu, ia masih merahasiakannya. Namun, yang jelas merk pupuk organik cair yang ia salurkan ke para petani semuanya memakai merk BIBO.

“Doakan saja, semoga CV Mitra Tani [CV pembuatan pupuk organik cair merk Bibo] bisa langsung kami salurkan ke para petani tahun ini,” ujarnya seraya mempersilakan masyarakat yang berminat bisa langsung berkunjung ke tempat usahanya. Nah, Anda tertarik untuk belajar menyulap kencing binatang jadi uang?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif