Jogja
Senin, 30 Maret 2015 - 01:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Jaran Progresif Ungkap Potensi Waria Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pergelaran Jatilan Kreatif bertajuk Jaran Progresif digelar di Alun-alun Wates, Sabtu (28/3/2015) malam.(JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Wisata Kulonprogo tidak melulu menawarkan mengenai lokasi berlibur bersantai tetapi juga potensi budaya yang berbeda.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Jatilan Kreatif bertajuk Jaran Progresif yang digelar di Alun-alun Wates, Sabtu (28/3/2015) malam mengungkap potensi waria Kulonprogo yang selama ini hanya dipandang sebelah mata. Sebanyak 10 waria ikut andil dalam pertunjukkan yang baru pertama kali digelar di DIY. Tidak hanya terlibat dalam tata rias dan busana, sebanyak tujuh waria juga ikut terlibat dalam pementasan di panggung.

Advertisement

Penggagas Jaran Progresif sekaligus pemilik Sanggar Singlon, Joko Mursito, menuturkan, ide ini merupakan kreativitas sekaligus pengembangan dari kesenian tradisional jatilan yang selalu dinamis.

“Ibarat olahraga, kesenian ini seperti sepakbola, semua orang suka dan bisa melakukannya,” ujarnya.

Setiap tahun, kata dia, Sanggar Singlon berusaha memunculkan kesenian ini dengan kreasi dan identitas baru, salah satunya memberinya wadah kepada waria untuk berekspresi. Dikatakannya, kegiatan ini dapat mengajak masyarakat untuk menghargai dan menghormati keberadaan waria.

Advertisement

Menurut dia, selama ini masyarakat jarang memberi ruang kepada waria sebab mereka selalu dipandang sebagai kaum marjinal. Dari segi penghayatan dan kedisiplinan dalam berlatih, Joko menilai waria memiliki kemampuan yang lebih jika dibandingkan dengan lainnya. Terbukti dari keseriusan dan mengharagai pelatih sehingga hasilnya memuaskan saat pertunjukkan.

Ia menjelaskan kegiatan ini akan menjadi awal kerjasama dengan para waria dalam mengembangkan kesenian di Kulonprogo jika mereka menangkap peluang yang terbuka lebar. Joko juga optimistis jika Jaran Progresif dapat dikembangkan hingga skala nasional, mengingat belum ada ide kesenian jatilan yang melibatkan waria sebagai penarinya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Krissutanta mengapresiasi kegiatan ini. Selain memberikan tontonan yang belum pernah ditampilkan kepada masyarakat, Jaran Progresif juga mengakomodasi waria sehingga tidak lagi menjadi kaum yang terpinggirkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif