Jogja
Senin, 30 Maret 2015 - 07:20 WIB

KECELAKAAN SLEMAN : Ada 2 Penyebab Siswa SD Tenggelam di 'Blue Lagoon'

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung tengah berenang di area Cekungan sungai Tepus, Dusun Ndalem, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman pekan lalu. Cekungan itu kini menjelma menjadi wisata baru. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Kecelakaan Sleman yang menimpa Arya Setya Sarjono mendorong pihak terkait sementara waktu menutup Blue Lagoon.

Harianjogja.com, SLEMAN-Bocah berumur 11 tahun yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar ditemukan tewas di dasar kolam pemandian tirta budi atau lebih dikenal blue lagoon di Dusun Ndalem, Wedomartani, Ngemplak Sleman Minggu (29/3/2015). Korban bernama Arya Setya Sarjono diketahui merupakan warga Dusun Randusari RT 02 RW 01 Argomulyo, Cangkringan.

Advertisement

Kapolsek Ngemplak Kompol Triadi Heri menyampaikan dugaan sementara berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, korban terpeleset. Tepatnya karena menginjak sebuah batu licin dan masuk ke dalam pemandian tersebut.

Menurut dia sejumlah warga telah mengingatkan korban agar tidak mandi untuk sementara waktu. Sebab pada Minggu (29/3/2015) dinihari kawasan tersebut hujan deras sehingga air biasanya cukup deras.

“Kebetulan tidak ada pengawasan. Dari keterangan warga sudah diingatkan untuk jangan mandi, karena banjir, tapi mereka tidak mengindahkan. Untuk sementara ditutup kami sudah dikoordinasikan dengan pihak pengelola. Kalaupun nanti akan dibuka disarankan untuk ada petugas penjagaan,” urainya.

Advertisement

Peristiwa tenggelamnya pengunjung di pemandian tersebut genap sepekan setelah diresmikannya kawasan tersebut sebagai desa wisata oleh Bupati Sleman Sri Purnomo pada Minggu (22/3/2015). Dalam kesempatan itu Sri menegaskan pemandian tirta budi atau dikenal dengan blue lagoon diharapkan menjadi ikon konservasi air dan kelestarian lingkungan di Sleman.

Pemandian tersebut menjadi destinasi wisata baru karena diunggah di media sosial. Bahkan pengunjungnya terus meningkat. Pihak pengelola hanya menarik Rp1000 untuk satu pengunjung yang masuk.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif