Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 21:15 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Petani Nguter-Baki Terancam Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertanian (JIBI/Solopos/Dok)

Pertanian Sukoharjo khususnya di wilayah Nguter dan Baki terancam gagal panen. Ini karena terjangan angin kencang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Petani di Kecamatan Baki dan Kecamatan Nguter mengeluhkan tanaman padinya yang ambruk diterpa angin, Minggu (27/3/2015). Kencangnya angin menyebabkan petani terpaksa panen dini.

Advertisement

Kondisi ini menyebabkan petani di wilayah tesebut terpaksa gagal panen. Salah satu petani asal Desa Menuran, Kecamatan Baki, Pardo, 55, mengatakan kondisi ini menghadirkan dilema lantaran padi yang ambruk ini belum saatnya dipanen.

Apabila dipanen lebih dini, kualitas gabah akan berkurang lantaran usianya belum matang. Sementara jika dibiarkan, tanaman padi itu akan cepat membusuk lantaran terlalu lama terendam air.

“Kalau sudah ambruk seperti ini ya kami sebagai petani tentu akan pusing. Mau dipanen dini ya rugi, tapi kalau tidak dipanen dini juga rugi,” ucapnya saat ditemui di ladangnya.

Advertisement

Sama dengan Kecamatan Baki, lahan pertanian di Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Sukoharjo juga mengalami puso. Kepala Desa Lawu, Mulyadi, mengatakan lahan pertanian Desa Lawu memang kerap dilanda angin yang menyebabkan padi ambruk.

“Di daerah kami ini merupakan pusaran angin, jadi seperti ini biasa terjadi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mulyadi mengatakan dari 240 hektare lahan pertanian yang ada di Desa Lawu, 2 hektare sudah dipastikan gagal panen. Selama ini petani di wilayahnya hanya bisa pasrah ketika lahannya terkena angin yang menyebabkan padi ambruk.

Advertisement

Ketika musim kemarau melanda Desa Lawu, petani kerap kekurangan air. “Tapi kalau musim hujan begini ya sering ada angin kencang,” ungkapnya.

Terkait dengan hal ini, Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Netty Harjianti, mengatakan angin kencang ini kerap melanda sejumah daerah di Sukoharjo seperti di Kecamatan Polokarto, Kecamatan Baki, Kecamatan Gatak dan Kecamatan Nguter.

Netty mengimbau petani untuk tidak menunda panen ketika sudah memasuki masanya. “Ini adalah masa tanam pertama tahun ini. Ada sekitar 11.000 hektare yang akan dipanen dari total keseluruhan 20.841 hektare,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif