Jogja
Minggu, 29 Maret 2015 - 16:20 WIB

PASAR TRADISIONAL BANTUL : Pedagang Keluhkan Pasar Sepi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan baru Pasar Bantul yang telah ditempati pedagang menyusul pembangunan tahap kedua yang saat ini mulai berjalan. (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

Pasar tradisional Bantul mengeluhkan mengenai sepinya tingkat kunjungan.

Harianjogja.com, BANTUL-Pedagang Pasar Bantul mengeluhkan sepinya pembeli. Sejak diresmikan 19 Maret lalu, pembeli di Pasar Bantul dirasa terus menurun. Akibatnya keuntungan pun menyusut.

Advertisement

Hal itu dikeluhkan salah satu penjual bumbu masak, Kasiyem.

“Wah malah semakin turun pembelinya. Pasare apik kok malah sepi,” kata dia, Sabtu (28/3/2015).

Advertisement

“Wah malah semakin turun pembelinya. Pasare apik kok malah sepi,” kata dia, Sabtu (28/3/2015).

Ia mengaku sebelum Pasar Bantul direvitalisasi, ia memiliki banyak pelanggan. Namun dengan desain gedung baru yang memiliki jalan panjang di tengah pasar, justru memicu surutnya pembeli.

“Jalan tengah [pasar] ini panjang jadi pembeli nggak njangkau sampai tengah. Kalau dulu, berapa meter sekali selalu ada potongan jalan,” kata dia.

Advertisement

Puji, salah satu penjual sayuran di selatan gedung Pasar Bantul mengaku lebih tertarik berjualan di luar. Ia dan beberapa penjual lainnya menempati lahan milik warga untuk berjualan. Menurut dia, pembeli lebih mudah mengakses daripada harus masuk dan terkena biaya parkir dan repot menenteng barang bawaan.

“Kalau di luar, orang belanja dari atas motor pun bisa,” kata dia.

Sebelumnya, ia pernah berjualan di dalam pasar namun mendapat keuntungan yang sedikit. Oleh karena itu ia memilih berjualan di luar pasar dan menggunakan halaman warga. Sama halnya dengan Sarjiyem, pedagang sayuran ini memilih membayar Rp4.000 per hari kepada pemilik halaman daripada harus berjualan di dalam pasar.

Advertisement

“Di dalam 30 unting [ikat] kangkung nggak sampai [terjual] tapi kalau di luar bisa 50 bahkan 100 unting,” kata dia.

Kepala Pengelola Pasar Bantul, Slamet Sentosa mengatakan pihaknya akan menindak pedagang yang masih berjualan di luar pasar. Mereka yang berjualan di radius 200 meter dari pasar itu masih menjadi tanggung jawab pengelola pasar.

“Akan ada tindakan khusus meski kami tidak ada kuasa penuh karena mereka berada di kawasan pasar,” kata Slamet.

Advertisement

Kawasan pasar, kata Slamet, merupakan kegiatan usaha di radius 200 meter dari pasar yang ikut terkena dampak karena keramaian pasar. Secara hukum mereka tidak melanggar namun dampaknya dapat dirasakan para pedagang di dalam pasar.

“Kami nggak punya kuasa penuh karena mereka sudah pakai lahan person. Terus terang kalau mau menempatkan mereka ke dalam pasar, kita belum mampu karena masih terbatas tempatnya,” tutur Slamet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif