Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 06:30 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : Puluhan Pedagang Klewer Bingung Cari Tempat Jualan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kios darurat Pasar Klewer di Alun-Alun Utara Kota Solo, Senin (26/1/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer akan mulai dibangun April mendatang. Puluhan pedagang Klewer hingga kini masih kebingungan mencari tempat berjualan selama pasar darurat di Alut itu akan dibangun.

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) kebingungan mencari tempat berjualan menyusul Pemerintah Kota (Pemkot) mulai membangun pasar darurat pada Senin (6/4/2015) mendatang.

Advertisement

Sebanyak 40-50 orang pedagang bermobil itu mengaku tak memiliki modal untuk sewa lapak atau kios di lokasi lain. Selama ini para pedagang itu mangkal di Alut dengan menggunakan mobil pikap. Perwakilan pedagang bermobil, Juli Indarto, 38, mengadukan persoalan itu kepada pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) di Posko Pasar Klewer halaman Masjid Agung, Sabtu (28/3/2015).

Juli yang membawa aspirasi pedagang itu berharap HPPK bisa menyampaikan keluhan pedagang kepada Pemkot agar difasilitasi. “Saya dapat kabar bagian Alut sisi barat daya akan digunakan untuk area parkir. Kami minta tempat itu bisa dimanfaatkan untuk berjualan karena tidak akan menganggu proses pekerjaan pasar darurat,” kata pemilik kios B59 itu saat ditemui Solopos.com, Sabtu siang.

Advertisement

Juli yang membawa aspirasi pedagang itu berharap HPPK bisa menyampaikan keluhan pedagang kepada Pemkot agar difasilitasi. “Saya dapat kabar bagian Alut sisi barat daya akan digunakan untuk area parkir. Kami minta tempat itu bisa dimanfaatkan untuk berjualan karena tidak akan menganggu proses pekerjaan pasar darurat,” kata pemilik kios B59 itu saat ditemui Solopos.com, Sabtu siang.

Juli menyebut jumlah pedagang Pasar Klewer yang menempati Alut mencapai ratusan orang.

Dia belum mengetahui jumlah riil pedagang di Alut. Para pedagang itu merupakan pedagang Pasar Klewer korban kebakaran, pedagang pelataran, pedagang kios renteng, dan pedagang musim dari Pekalongan dan Kudus. Khusus pedagang Pasar Klewer korban kebakaran, kata dia, hanya 40-50 orang.

Advertisement

Dia mengatakan para pedagang yang bisa sewa kios di Pagelaran dan lapak-lapak di Alut itu memiliki modal memadai. Modal dia dan puluhan pedagang lainnya terbatas sehingga tak mampu sewa kios atau lapak.

“Kami bingung mau pindah ke mana. Kalau kami tidak bisa jualan bukan hanya kami yang tidak bisa makan tapi karyawan kami juga akan kehilangan pekerjaan,” keluhnya.

Petugas Humas HPPK Solo, Kusbani, tak bisa berbuat banyak. Dia hanya berpesan supaya pedagang anggota HPPK didata. Kusbani mengusulkan lokasi alternatif bagi mereka, yakni di parkiran timur Alut atau di depan kios kacamata. Namun, Kusbani sangsi usulan itu akan direstui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo).

Advertisement

Kusbani langsung menghubungi Kabid Lalu Lintas Baskoro untuk meminta pertimbangan tentang usulan itu. “Ternyata dari Dishubkominfo tak mengizinkan. Masih ada peluang untuk menyampaikan aspirasi, yakni pada saat pertemuan dengan Wali Kota Selasa (31/3) besok. Kami kan diundang ke Balai Kota. Saya minta Mas Juli juga hadir dan bisa menyampaikan langsung ke Wali Kota Solo,” saran Kusbani.

Dia mengimbau kepada pedagang penghuni Alut lainnya supaya mencari alternatif lokasi berjualan. Dia menyatakan HPPK hanya memberi toleransi bagi pedagang untuk tinggal di Alut maksimal 15 April berdasarkan pertimbangan masa kontrak lapak/kios.

Kusbani tidak ingin keberadaan pedagang justru menganggu pekerjaan fisik pasar darurat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif