Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 18:50 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : Pemkot Solo Kerahkan Massa, Ini Tahapan Sterilisasi Alut

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alun-Alun Utara Solo digembok, Jumat (9/1/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer akan dibangun di Alut. Kendati masih diwarnai konflik Keraton Solo, Alut tetap akan dijadikan lokasi pasar darurat.

Solopos.com, SOLO — Sterilisasi kawasan Alun-alun Utara (Alut) akan mulai dikerjakan pada Kamis (4/4/2015) pekan ini. Sterilisasi dilakukan dengan mengerahkan massa melibatkan pedagang dibantu TNI/Polri seiring bakal dibangunkannya pasar darurat Klewer pada Senin (6/4/2015).

Advertisement

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot bersama pedagang dan dibantu jajaran TNI/Polri akan kerja bakti membersihkan Alut sebelum dimulai pembangunan pasar darurat. Rudy, sapaan akrab wali kota, mengatakan segera melayangkan surat izin pembangunan pasar darurat kepada Keraton Kasunanan Surakarta akhir pekan ini.

Rudy menjadwalkan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadingrat akan dilakukan pada Minggu (5/4/2015) atau sehari sebelum peletakan batu pertama tanda dimulai pembangunan pasar darurat.

Advertisement

Rudy menjadwalkan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadingrat akan dilakukan pada Minggu (5/4/2015) atau sehari sebelum peletakan batu pertama tanda dimulai pembangunan pasar darurat.

“Minggu tanggal 5 nanti akan ketemu dengan Sinuhun [Paku Buwono XIII Hangabehi] untuk tanda tangan MoU. Lalu tanggal 6 langsung peletakan batu pertama,” kata Rudy ketika ditemui wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Minggu (29/3/2015).

Rudy mengatakan kawasan Alut harus disterilkan dari berbagai aktivitas, termasuk pedagang kaki lima (PKL) serta lapak pedagang Klewer di seputaran Alut.

Advertisement

Pedagang dikumpulkan untuk diberi pengarahan mengenai pembangunan pasar darurat hingga Pasar Klewer yang terbakar akhir tahun lalu. Dalam kesempatan itu, Rudy juga akan menyampaikan kronologi molornya pembangunan pasar darurat.

“Pembangunan pasar darurat ini kan tidak bisa langsung dibangun. Harus ada lelang dan penyusunan DED [deatil engineering design]. Lelang dan DED dibagi tiga karena sesuai sumber pendanaan, dari APBD Kota Solo, APBD Provinsi dan dana CSR [corporate social responsibility],” jelas Rudy.

Konflik Keraton

Advertisement

Disinggung ihwal faksi-faksi di internal Keraton, Rudy mengatakan Pemkot hanya berpegangan pada kesepakatan dengan Sinuhun PB XIII selaku pemangku otoritas tertinggi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Termasuk biaya sewa lahan Alut, Pemkot tetap akan mengirimkan melalui rekening Sinuhun. Terlepas bagaimana nanti ada pembagian di internal Keraton, menurut Rudy, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Sinuhun. Termasuk kerabat Keraton yang enggan membongkar kios darurat yang dibangun di Alut juga sepenuhnya di tangan Sinuhun.

“Kami sekarang sedang menjalin komunikasi intensif dengan Keraton. Kami difasilitasi oleh KGPH Puger [Sentono Dalem Keraton]. Harapannya Sinuhun dan rayi-rayi Dalem memberi kemudahan kepada pedagang,” harap Rudy.

Advertisement

Rudy menambahkan Pemkot tidak pernah membohongi DPRD mengenai kesepakatan peminjaman lahan Alut. Pemkot, lanjut Rudy, berpengangan pada tiga surat, yakni palilahSinuhun, surat rekomendasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), dan hasil perhitungan tim appraisal.

Sesuai palilah Sinuhun, Rudy menuturkan peminjaman Alut terhitung tanggal 16 Februari 2015 hingga 16 Februari 2017 nanti.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo mengatakan hanya akan menggunakan 3/4 lahan Alut yang memiliki luas sekitar 3,6 hektar digunakan los dan kios pasar darurat. Sementara sisanya digunakan untuk parkir.

Nantinya, Subagiyo mengatakan ada tiga pintu keluar di pasar darurat Klewer. Yakni pintu keluar utama, pintu keluar kedua yang mengarah ke Pasar Cinderamata, dan pintu keluar terakhir berada di depan Pagelaran Keraton.

“Tiga pintu keluar kita siapkan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Kalau pintu masuknya hanya ada satu yakni dari arah Gladak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif