Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 17:15 WIB

PARKIR SOLO : Parkir Elektronik Diberlakukan di Solo Tahun Ini

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Parkir Solo segera ditata dengan sistem elektronik menggunakan mesin parkir mobile.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo segera meluncurkan mesin parkir elektronik pada pertengahan tahun ini. Mesin yang berkonsep mobile itu diharapkan memberi kepastian besaran tarif yang dibayarkan konsumen saat menggunakan lahan parkir.

Advertisement

Menurut Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, M. Usman, keberadaan parkir elektronik penting untuk memupus perselisihan tarif parkir. Dia tak menampik pelanggan parkir dan jukir kadang mengalami percekcokan lantaran tarif yang ditarik tidak jelas.

“Kadang warga mengeluh tarif parkir kemahalan karena tidak ada ukuran yang pasti dalam penerapan tarif progresif. Dengan mesin parkir, semua akan tercatat secara presisi dan transparan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Minggu (29/3/2015).

Usman menerangkan mesin parkir berbentuk layaknya mesin pembayaran via ATM. Konsumen akan mendapat print out atau karcis parkir setelah memencet tombol yang disediakan. Berbeda dengan parkir elektronik di Jakarta dan Bandung yang berkonsep statis, mesin parkir di Solo diaplikasi secara mobile.

Advertisement

“Kami lihat konsep parkir meter di dua kota itu kurang efektif. Oleh karena itu konsepnya kami ubah mobile sehingga jangkauan mesin dapat lebih luas. Nanti alat dibawa jukir,” terang Usman.

Tahun ini pihaknya membidik Jl. Dr. Radjiman (Coyudan-simpang Singosaren) sebagai pilot project penerapan parkir elektronik. Kawasan tersebut dianggap memiliki sengketa parkir cukup tinggi selama ini. Usman mengatakan penerapan mesin parkir akan berkembang di lokasi-lokasi lain seperti kawasan Pasar Gede, Pasar Legi, Solo Square, Nusukan dan sebagainya.

“Kami memprioritaskan lokasi yang padat dan tingkat sengketanya tinggi. Namun untuk awalan kami ambil Jl. Dr Radjiman.”

Advertisement

Anggaran Rp200 Juta

Pihaknya berencana mengajukan anggaran Rp200 juta di APBD Perubahan untuk merealisasi parkir elektronik. Jika disetujui, Usman berharap parkir elektronik efektif beroperasi setelah Lebaran. “Biaya juga termasuk penyediaan server dan kamera pemantau,” imbuh dia.

Ke depan penerapan parkir elektronik diharapkan menekan kebocoran akibat petugas tak memberikan karcis. Ketua Asosiasi Perparkiran Surakarta (Asparta), Edi Siswoyo, mengakui masih ada jukir yang tidak memberikan karcis kepada pelanggannya. Padahal menurut Edi, pengelola parkir selalu menyediakan stok karcis yang memadai. “Seringnya karcis malah cuma ditumpuk,” ujarnya.

Edi pun menyentil jukir yang sering memanfaatkan pendatang luar kota untuk menarik parkir dua kali lipat. Untuk itu pihaknya meminta konsumen lebih teliti dengan meminta karcis saat parkir. “Jangan sampai petugasnya nakal, konsumennya juga kurang jeli,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif