Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 22:30 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Tebing Gunung Puyuh Wonogiri Masih Labil, Warga Dilarang Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok.)

Longsor di Wonogiri berpotensi terjadi tiap musim hujan. Di Dusun Bulu, Ngambarsari, Karangtengah, masih terancam.

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 78 orang warga Dusun Bulu, Desa Ngambarsari, Karangtengah, Wonogiri, masih mengungsi. Sementara itu, lima titik akses jalan desa setempat masih terus dibersihkan dari lumpur longsoran tebing Gunung Puyuh.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan pergerakan tanah tebing Gunung Puyuh masih terjadi di RT 003/RW 014 Dusun Bulu Desa Ngambarsari. Akibat kejadian itu satu rumah milik Kardi, 45, yang dihuni sebanyak empat orang rusak berat bagian dapur.

“Kerugian rumah milik warga akibat longsor ditaksir senilai Rp8,5 juta. Korban jiwa dan luka tidak ada. Kami juga mendeteksi sebanyak 18 rumah milik warga terancam longsor,” ujar Bambang ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (29/3/2015).

Dia mengatakan ada tiga lokasi tempat pengungsian warga yakni di rumah milik Murdi, RT 003/RW 014 sebanyak 31 orang (7 KK), lokasi pengugsian kedua di di rumah milik Marsono, RT 003/ RW 014 sebanyak 25 jiwa (5 KK), dan terakhir di rumah milik Bejo, RT 003/RW 014 sebanyak 22 orang (7 KK).

Advertisement

“Total warga yang masih mengungsi sebanyak 78 orang. Kami melarang warga yang mengungsi kembali ke desa untuk sementara ini karena potensi ancaman longsor masih sangat besar,” kata dia.

Disinggung mengenai bantuan logistik, Bambang menjelaskan sudah diberikan kepada para pengungsi pada Sabtu (28/3/2015). BPBD bersama tim relawan, kata dia, saat ini fokus melakukan pembersihan lima akses titik jalan menuju desa dari lumpur Gunung Puyuh. “Sabtu dan Minggu kami masih kerja bakti terus membersihkan lumpur yang menutup akses jalan menuju desa,” ujar dia.

Menurut Bambang, BPBD tidak dapat memberikan kepastian kapan warga diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing lantaran hujan deras di hulu diprediksi masih terjadi. Hujan deras yang terjadi pada Minggu dini hari membuat BPBD kesulitan melakukan pendataan bencana di lokasi. “Tanah di lokasi rawan longsor sangat labil. Kami meminta anggota BPBD dan relawan untuk berhati-hati,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa Ngambarsari, Fitri Hanany, mengatakan jaringan listrik di lokasi kejadian sementara masih dimatikan. Pihak desa dibantu BPBD, SAR, dan warga masih melakukan kerja bakti membersihkan lumpur yang menutup akses menuju desa.

“Kami berharap tidak sampai terjadi longsor. Karena jika sampai terjadi longsor, dampaknya akan lebih besar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif