News
Minggu, 29 Maret 2015 - 14:30 WIB

LONGSOR SUKABUMI : 100 Orang Diungsikan, Lokasi Diperkirakan Tak Layak Huni

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur longsor (Muhammad Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Longsor Sukabumi terjadi Sabtu (28/3/2015) malam. Saat ini, seorang warga ditemukan tewas.

Solopos.com, SUKABUMI — Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengungsikan 100 jiwa setelah longsor tebing setinggi kurang lebih 30 meter di Kampung Cimerak RT 25/RW 07 Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Sabtu (28/3/2015) malam. Longsor menyebabkan 10 orang tertimbun dan 1 di antaranya tewas.

Advertisement

“Kami ungsikan ratusan jiwa ini karena rumahnya berada di bawah dan berdekatan dengan lokasi longsor yang menimbun 10 orang warga Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas yang saat ini baru dua korban ditemukan atas nama Aisyah, 50, dan Maya, 13,” kata Wakil Bupati Sukabumi, Ahmad Jajuli, di Sukabumi, Minggu (29/3/2015).

Menurut Ahmad Jajuli, pihaknya juga akan menurunkan tim geologi dari Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sukabumi untuk melakukan penelitian di lokasi longsor. Mereka akan meneliti apakah lokasi itu masih layak dijadikan permukiman atau warga setempat harus direlokasi.

Namun, jika dilihat dari lokasi bencana tanah longsor ini, warga sudah tidak layak tinggal karena bisa saja terjadi longsor susulan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Namun relokasi masih menunggu hasil kajian tim geologi dan harus dikoordinasikan dengan seluruh masyarakat. Mayoritas, warga mencari nafkah di sekitar rumahnya.

Advertisement

“Untuk saat ini, yang terpenting memulihkan psikologi korban tanah longsor karena seluruh warga yang terdampak bencana ini terlihat masih stres apalagi banyak anak-anak dan balita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, Usman Susilo mengatakan ada 11 rumah yang terdampak longsor dan belasan hingga puluhan rumah lainnya terancam. Untuk antisipasi longsor susulan, warga diungsikan sementara ke posko penanggulangan bencana yang dipusatkan di sekolah dan kantor desa setempat.

“Bantuan darurat sudah tiba di lokasi seperti peralatan makan, makanan siap saji, perlengkapan tidur dan mandi. Hingga saat ini pencarian terhadap korban bencana masih terus dilakukan,” katanya.

Advertisement

Bencana tanah longsor ini menyebabkan 10 orang tertimbun, satu selamat dan baru dua orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Aisyah, 50; dan Maya, 13. Longsor terjadi pada Sabtu (28/3/2015) dini hari yang diduga disebabkan hujan deras yang mengakibatkan tebing setinggi 30 meter yang berada di atas pemukiman warga longsor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif