Soloraya
Minggu, 29 Maret 2015 - 17:30 WIB

BEGAL BOYOLALI : Antisipasi Begal, Polisi Awasi Tiga Kawasan Penyangga Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi curanmor (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Begal di Boyolali masih diwaspadai meskipun kasus yang ditemukan masih nihil.
Solopos.com, BOYOLALI — Polres Boyolali fokus memperketat pengamanan di wilayah perbatasan yang dinilai rawan aksi rawan pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan atau begal. Bahkan Polres Boyolali telah membagi tiga tim untuk melakukan langkah tertutup berupa penyelidikan di tiga wilayah.

Tim tersebut merupakan gabungan dari satuan reskrim, intel, polsek, satuan lalu lintas, dan sabhara. “Tiga wilayah itu ada di wilayah penyangga. Di bagian timur meliputi Ngemplak dan Banyudono, di bagian utara mulai dari perbatasan Sruwen, Ampel, jalur lingkar utara, hingga Karanggede, dan tim kegitan adalah tim kota,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kabag Ops, Kompol I Wayan Sudhita, di ruang kerjanya, Minggu (29/3/2015).

Advertisement

Fokus pengamanan di tiga kawasan penyangga itu lebih bertujuan untuk menutup ruang gerak pelaku, khususnya untuk keluar masuk wilayah Boyolali. “Sebenarnya tidak bisa disebut rawan, kami hanya menutup ruang gerak khususnya untuk tidak bisa masuk ke wilayah Boyolali.”

Di jalur Solo-Semarang, aparat juga sudah menutup jalur tersebut dengan menyebar anggota berpakaian preman. “Untuk memperketat pengawasan.”

Selain dengan langkah tertutup, tim Polres Boyolali juga melakukan langkah terbuka untuk mengamankan wilayah dari aksi begal. Salah satunya dengan patroli dan razia di jalur-jalur rawan. Menurut Wayan, sejauh ini tindak kekerasan seperti begal di Boyolali masih nihil.

Advertisement

“Baru dua pelaku yang tertangkap di dekat SPBU Kenteng, Boyolali Kota, pekan kemarin. Tapi menurut kami itu kategori jambret biasa.” Namun demikian, Boyolali tetap harus mewaspadai tindak kriminal ini karena Boyolali menjadi penyangga wilayah baik Solo maupun Salatiga.

“Sejauh ini belum ada laporan aksi begal. Namun kami tetap waspada. Kami juga mengintruksikan seluruh Polsek untuk mengintensifkan patroli di wilayah masing-masing. Terutama di wilayah-wilayah yang rawan terjadi tindak kriminal.”

Dari hasil pemetaan, sejumlah titik di Boyolali yang dinilai rawan begal antara lain jalur di kawasan Jaten (sebelah utara Singkil) yang sering digunakan anak-anak muda untuk nongkrong. “Bahkan kami ketat mengawasi Komplek Pemkab Boyolali di Kemiri yang sering menjadi area nongkrong anak-anak muda sampai pagi,” imbuh Wayan.

Advertisement

Selain itu, jalur lingkar utara dan jalur perbatasan ke Solo, Salatiga, dan Klaten, juga dinilai rawan karena merupakan jalur sepi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif