News
Sabtu, 28 Maret 2015 - 01:30 WIB

KRISIS YAMAN : Lagi, Serangan Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - AS menarik tentaranya dari Yaman (Businessinsider.com)

Krisis Yaman terus berlanjut. Arab Saudi dan sekutunya kembali menggempur Sanaa dengan serangan udara hari ini.

Solopos.com, SANAA — Serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi kembali menyasar ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai pemberontak Houthi, Jumat (27/3/2-15).

Advertisement

Warga mengatakan pada hari kedua serangan itu, pesawat-pesawat tempur menggempur pangkalan Republican Guard wilayah kota itu. Republican Guard merupakan sekutu utama pemberontak Houthi.

Berdasar keterangan yang dihimpun dari sejumlah sumber seperti dikutip dari Reuters, serangan udara juga diarahkan ke dua distrik dan pasar di Provinsi Saada yang menjadi rumah bagi Houthi. Operasi bertajuk Storm of Resolve itu dimulai pada Kamis (26/3/2015).

Serangan dilakukan untuk memerangi kelompok Houthi yang ingin menggulingkan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi. Sebelumnya, Arab Saudi mengerahkan 100 jet tempur dalam operasi itu.

Advertisement

Stasiun televisi Arab Saudi, al-Arabiya melaporkan 85 pesawat tempur lain yang berasal dari Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Kuwait, Yordania, Maroko, dan Sudan juga bergabung dalam serangan itu. “Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi pemerintah di Yaman dari keruntuhan,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir, dalam konferensi pers di Washington.

Jubeir menyatakan serangan yang diluncurkan tersebut menanggapi permintaan Abd-Rabbu Mansour Hadi. Serangan pada Kamis (26/3/2015) lalu di antaranya menyasar area dekat bandara utama dan pangkalan udara militer kelompok Houthi di Sanaa. Penduduk setempat mengatakan tembakan rudal mengiringi serangan itu.

Seorang pejabat di Kota Ade–tempat Hadi bersembunyi sejak melarikan diri dari tahanan rumah di Sanaa Februari lalu–melaporkan para pejuang yang setia kepada presiden berhasil merebut kembali bandara dari pemberontak.

Advertisement

Sementara itu, pemimpin Houthi, Abdel-Malek al-Houthi yang menyebut Arab Saudi sebagai tetangga buruk, dalam sebuah pidato di televisi mengatakan warga Yaman akan menentang ketidakadilan dan agresi yang tidak dibenarkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif