News
Sabtu, 28 Maret 2015 - 17:15 WIB

GERAKAN RADIKAL : Penyebaran Paham Radikal Dinilai Bisa Diimbangi dengan Inovasi Dakwah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi Aliansi Pemuda Islam di Solo, Senin (23/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Gerakan radikal diwaspadai. Penyebaran paham radikal via Internet dinilai bisa diimbangi dengan inovasi dakwah.

Solopos.com, SUKOHARJO – Tantangan umat muslim di era modern seperti ini semakin canggih dan terstruktur. Salah satunya penyebaran paham radikal di Indonesia yang kian masif seiring dengan perkembangan teknologi informasi. 

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi, Dadang Kahmad, seusai membuka acara Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (28/3/2015) siang.

“Penyebaran paham radikal yang dulunya sembunyi-sembunyi sekarang dilakukan secara terbuka dan terang-terangan melalui Internet,” kata dia.

Terakhir yang terjadi di Indonesia adalah penyebaran video ISIS yang diduga melibatkan anak-anak Indonesia.

Advertisement

Hal tersebut menurut Dadang susah diberantas karena semua orang bisa mengakses Internet. Namun umat Islam bisa melakukan cara lain untuk mengimbanginya, yaitu dengan meningkatkan inovasi dakwah.

“Kalau kita juga melakukan inovasi. Minimal situs-situs radikal itu ada pengimbangnya sehingga masyarakat tidak mudah terdoktrin. Lagipula kalau [ulama] terus berpegang pada dakwah yang konservatif ya tentu kita [masyarakat indonesia] akan ketinggalan jaman. Harus ada gebrakan baru,” kata dia.

Di sisi lain Dadang yang juga sebagai Guru Besar Sosiologi Agama di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, menilai umat Islam di Indonesia belum siap dengan perubahan jaman.

Advertisement

Menurut dia, banyak kaum muslim yang belum melek pendidikan dan masuk dalam kategori ekonomi lemah. Mereka yang masuk dalam dua kategori tersebut rawan disusupi gerakan-gerakan radikal dengan iming-iming peningkatan kesejahteraan hidup.

Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Widyastuti, mengatakan umat Islam harus senantiasa meningkatkan kualitas diri. Salah satunya dengan membaca atau membuat karya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif