Sport
Sabtu, 28 Maret 2015 - 03:50 WIB

BULU TANGKIS INDONESIA : Potensi Skuat Tunggal Putra Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anthony Sinisuka Ginting mendapat banyak pengalaman berharga (Badmintonindonesia.org)

Bulu tangkis Indonesia bisa dilihat dari potensi skuat tunggal putra di pelatnas.

Solopos.com, JAKARTA — Dengan mundurnya Tommy Sugiarto dan Simon Santoso dari Pelatnas Cipayung, maka saat ini skuat tunggal putra bulu tangkis Indonesia dihuni oleh 11 pemain muda dengan rata-rata umur 19 tahun. Tiga di antaranya, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Anthony Sinisuka Ginting berada di bawah komando Hendri Saputra.

Advertisement

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Jumat (27/3/2015), pelatih tunggal putra Indonesia, Hendri Saputra, mengatakan tunggal putra bulu tangkis Indonesia memiliki cukup potensi karena masih berumur 18-19 tahun.

“Saya melihat mereka cukup potensial dengan umur 18-19 tahun. Saya melihat performa ketiganya dari tiga turnamen tahun 2015 ini, yaitu Malaysia, Swiss, dan Polandia, cukup baik dan saya cukup puas dengan pencapaian mereka. Dengan potensi yang mereka miliki, saya optimistis mereka bisa menjadi tulang punggung di event beregu seperti Thomas Cup, SEA Games, dan Asian Games,” ujar Hendri.

Hendri menambahkan, ia menargetkan tunggal putra bulu tangkis Indonesia sudah siap untuk turun di turnamen level Super Series tahun depan.

Advertisement

“Saya menargetkan di akhir tahun mereka bisa berada di Top 50. Masih ada sekitar 8-9 turnamen sampai akhir tahun. Dari 2-3 turnamen akan dievaluasi dulu perkembangannya,  perlu latihan lebih banyak atau perlu ikut turnamen lebih banyak atau seimbang. Tapi dari ketiganya, tidak bisa semua masuk 50 besar. Target saya, ketiganya bisa ikut turnamen Super Series di tahun berikutnya. Nanti tergantung siapa yang lebih berprestasi di akhir tahun,” tambah Hendri.

Imam Tohari dipercaya melatih delapan tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik, Riyanto Subagja, Muhammad Bayu Pangisthu, Panji Ahmad Maulana, Enzi Shafira, Krishna Adi Nugraha, Redy Perdana, dan Reksy Aureza Megananda.

“Di tahun 2015 ini mereka baru mengikuti 3 turnamen, di Austria, Jerman, dan Vietnam. Hasilnya cukup memuaskan. Target saya tahun 2015 sampai pertengahan tahun 2016, khususnya untuk Firman, Bayu, dan Riyanto, salah satu di antaranya bisa secepatnya menaikkan peringkat, menambah jam terbang bertanding, dan mematangkan teknik. Setelah itu, mereka bisa mulai turun di kelas Super Series dan puncaknya di tahun 2020, mereka bisa tampil di Olimpiade,” ujar Imam.

Advertisement

Sebagai pelatih, Imam melihat anak-anak asuhnya memiliki potensi yang cukup baik. Hanya saja, mereka masih kurang di fisik, dalam hal ini power, dan kekuatan badan. Secara teknik, mereka sudah bisa bersaing dengan pemain-pemain dari negara lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif