News
Jumat, 27 Maret 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pemuda Bentrok di Waduk Cengklik

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 27 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan berbagai kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Bentrokan pemuda antardesa pecah di sekitar Waduk Cengklik, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (25/3/2015) pukul 22.00 WIB.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (27/3/2015). Kabar lain, Polres Kartasura berhasil menangkap pelaku penipuan gula oplosan di pertigaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), di Jl. Ahmad Yani, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (25/3/2015) sekitar pukul 21.30 WIB.

Selain itu ada pula kabar dari acara Kamis Mendongeng hingga Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri turut membantu menelusuri keberadaan Siti Lestari, 23, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Kartasura, Sukoharjo yang hilang diduga diajak ke Suriah.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (27/3/2015);

Advertisement

TAWURAN ANTARDESA: Pemuda Bentrok di Waduk Cengklik

Bentrokan pemuda antardesa pecah di sekitar Waduk Cengklik, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Rabu (25/3) pukul 22.00 WIB. Akibatnya sejumlah rumah warga dan warung makan di sekitar Waduk Cengklik rusak.

Informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian dan dari Polsek Ngemplak, menyebutkan bentrokan tersebut dipicu oleh pengeroyokan yang dilakukan oleh Fajar dan kawan-kawan yang merupakan warga Ngargorejo dengan warga Dukuh Tegalrejo, Desa Ngesrep, bernama Yulianto. Kedua pemuda itu beberapa hari sebelumnya memang sudah berselisih.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Ngemplak, AKP Achmad Nadiri, mengatakan perselisihan antara Fajar dengan Yulianto terjadi pada Senin (23/3). Saat itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Fajar melewati jalan yang belum selesai diperbaiki di kampung Yulianto.

Advertisement

Yulianto menegur namun Fajar melawan. Akhirnya keduanya terlibat cekcok. Pada Rabu (25/3) petang, Yulianto datang Desa Ngargorejo untuk mencari Fajar. Yulianto datang menemui Fajar di tempat Fajar dan teman-temannya biasa nongkrong di Dukuh Kalijeruk, Desa Ngargorejo.

Saat itu Yulianto membawa pedang. “Karena kalah jumlah, akhirnya Yulianto dikeroyok oleh Fajar dan kawan-kawan. Akibat pengeroyokan itu, Yulianto mengalami luka dan tidak sadarkan diri. Saat itu juga korban akhirnya dibawa ke RS AURI dan dirujuk ke RS Yarsis,” kata Kapolsek.

(Baca Juga: Ini Kronologi Tawuran Pemuda Antardesa di Waduk Cengklik, Pemuda Antardesa Bentrok di Waduk Cengklik)

ORANG HILANG: Kapolres: Siti Lestari Diduga Sudah ke Luar Negeri

Advertisement

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri turut membantu menelusuri keberadaan Siti Lestari, 23, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Kartasura, Sukoharjo yang hilang diduga diajak ke Suriah. Perempuan asal Demak, Jateng itu diduga telah ke luar negeri bersama tiga anak BN, lelaki yang disebut pengajak Siti.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat ditemui wartawan di selasela kegiatannya di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo, Rabu (25/3), menyampaikan berdasar informasi dari Densus, BN sudah berada di Suriah sejak Februari.

Dia berangkat tidak bersama dengan Siti. Namun, berdasar penelusuran melalui Kantor Imigrasi, Siti membuat paspor untuk empat orang, pada Januari lalu. Empat paspor tersebut dibuat untuk Siti dan tiga anak.

Diduga kuat, kata dia, ketiga anak itu anak BN. Sedangkan BN membuat paspor beberapa lama sebelumnya. Baik Siti maupun BN saat membuat paspor menggunakan identitas mereka masing-masing.

Advertisement

“Densus masih berkoordinasi dengan BNPT [Badan Nasional Penang gulangan

Terorisme] untuk memastikan apakah Siti memang menyusul BN atau pergi ke negara mana. Tapi yang jelas BN sudah berangkat ke sana [Suriah] duluan,” papar Andy.

(Baca Juga: Sebut Siti Lestari Menikah Siri, Kapolres Sukoharjo Dikomplain)

AKSI KRIMINALITAS: Pengoplos Gula Ditangkap dalam Aksi Kejar-Kejaran

Polres Kartasura berhasil menangkap pelaku penipuan gula oplosan di pertigaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), di Jl. Ahmad Yani, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (25/3) sekitar pukul 21.30 WIB. Pelaku sempat dikejar oleh jajaran kepolisian dari wilayah Wonogiri dan Sukoharjo.

Pelaku yang mengendarai mobil boks hitam itu adalah Yopi Aji alias Antok, 34, warga Kampung Makambregolo RT 004/RW 001 Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Solo; Teguh Hariyanto, 27, warga Kampung Jemur Sukawerah RT 002/RW 003 Kelurahan Kebumen, Kecamatan Kebumen, Solo; dan Frangki alias Tatak, 34, warga Kampung Gambiran RT 004/RW 001 Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. “Pelaku telah melakukan penipuan dan atau penggelapan. Jadi mereka mencampurkan gula dengan pasir,” ungkap Kanitreskrim Polsek Kartasura, Ipda Tugiyo.

Advertisement

Pelaku ditangkap dengan barang bukti uang senilai Rp2,7 juta serta mobil boks yang berisi beberapa terigu, beras dan pasir yang masih dalam keadaan bersegel. Menurut keterangan Kapolsek Kartasura, AKP Anggono, mobil tersebut sempat dikejar sekitar 50 personel kepolisian dari Polsek Eromoko, Polsek Manyaran, Polsek Weru, Polsek Tawangsari, Polsek Sukoharjo, Polsek Grogol, Polsek Gatak, Polsek Baki, dan Polsek Kartasura.

Diduga karena takut, sopir mobil tersebut enggan menghentikan kendaraannya. Anggono mengatakan kecepatan mobil mencapai 100 km/jam. “Selama proses pengejaran, warga juga turut mengejar dan melempari mobil pelaku sampai kaca depan mobil pecah. Mungkin sopir takut diamuk massa,” kata Anggono ketika ditemui Espos di kantornya, Rabu.

(Baca Juga: Polisi Ringkus Tersangka Pengoplos Minuman Maut)

KAMIS MENDONGENG: Melestarikan Bahasa Jawa dengan Dongeng

Lagu Cublak-Cublak Suweng terdengar menggema di Pendapa Pemkab Wonogiri, Kamis (26/3) pagi. Puluhan anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 25 kecamatan di Wonogiri bersamasama meyanyikan lagu itu. Tak semua anak hafal lirik lagu itu tetapi mereka tetap beryanyi bersama dengan dibantu orang tua mereka.

Hampir 30 menit anak-anak itu beryanyi bersama membuka acara Kamis Mendongeng Berbahasa Jawa. Sebelum acara mendongeng dimulai salah seorang pemandu yang diketahui dari anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengajak anak-anak meneriakkan yel-yel berbunyi “Selamat pagi Pak Bupati, selamat pagi Ibu Bupati semoga sejahtera selalu” diubah liriknya menjadi Bahasa Jawa.

Namun, pemandu tersebut tak bisa mengubah lirik menjadi Bahasa Jawa. Sontak kejadian itu pun menjadi bahan tertawaan anak-anak hingga orang tua siswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif