SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Jumat, 27 Maret 2015
Solopos hari ini memberitakan kemungkinan kenaikan harga BBM di bulan April 2015.
Solopos.com, SOLO – Pembangunan pasar darurat Klewer hingga rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di bulan April 2015 menjadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (27/3/2015).
Seperti diberitakan Solopos hari ini, Pemerintah bakal kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2015 seiring kenaikan harga keekonomian yang melonjak tajam. Premium mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.
Kabar lain, Puluhan perempuan pemandu karaoke terjaring razia besar-besaran yang digelar Polresta Solo, Rabu (25/3/2015) malam. Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos hari ini;
Kabar lain, Puluhan perempuan pemandu karaoke terjaring razia besar-besaran yang digelar Polresta Solo, Rabu (25/3/2015) malam. Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos hari ini;
PUSAT TEKSTIL SOLO: Pasar Darurat Klewer Mandek
Kerabat Keraton Solo, K.P. Eddy Wirabhumi, Kamis (26/3), tidak bersedia membongkar puluhan kios darurat yang ia bangun di Alun-alun Utara (Alut).
Eddy mengatakan penggunaan semua tempat di lingkungan Keraton harus dengan izin. Menurut Eddy, penyewaan Alut semestinya dilakukan Pemkot melalui Lembaga Adat Keraton.
(Baca Juga: Pasar Darurat Molor, Pertumbuhan Ekonomi Solo Terancam, Pemkot Targetkan Pasar Darurat Klewer Jadi Sebelum Lebaran, Atasi Revitalisasi Klewer, Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan)
KEBIJAKAN ENERGI: April, Harga BBM Diprediksi Naik Tajam
Pemerintah bakal kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2015 seiring kenaikan harga keekonomian yang melonjak tajam. Premium mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan harga keekonomian premium dan solar melonjak tajam sejak bulan lalu. Berdasarkan penghitungan Pertamina, harga keekonomian premium mencapai Rp8.200 per liter dan solar Rp7.450 per liter.
”Harga keekonomian segitu,” kata Wianda di Jakarta, Kamis (26/3). Perusahaan pelat merah itu telah menyampaikan penghitungan tersebut kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rapat tim BBM yang telah digelar beberapa kali.
Kendati harga keekonomian melonjak, Wianda belum bisa memastikan nilai kenaikan harga yang akan diputuskan pemerintah.
(Baca Juga: Harga Naik, Penjualan BBM Nonsubsidi Diprediksi Tak Berubah)
PENYAKIT MASYARAKAT: Terjaring Razia, Pemandu Karaoke Tak Doyan Makan
Puluhan perempuan pemandu karaoke terjaring razia besar-besaran yang digelar Polresta Solo, Rabu (25/3) malam. Mereka harus menginap semalam di Mapolresta Solo. Simak laporan wartawan Solopos, Ponco Suseno, berikut ini.
Wajah-wajah kuyu dan mengantuk tak bisa disembunyikan dari para perempuan yang pagi itu berkumpul di aula Mapolresta Solo, Kamis (26/3). Tari, 20, salah satunya. Biasanya, pagi adalah waktu istirahat bagi perempuan yang tinggal di Banjarsari ini setelah malam sebelumnya bekerja sebagai pemandu karaoke di kawasan Jebres.
Namun, tidak untuk Kamis pagi kemarin. Wajahnya kusut, karena malam sebelumnya dia terjaring razia yang digelar jajaran Polresta Solo. Tak bisa berkelit, Tari dibawa ke Mapolresta dan harus menginap semalaman di kantor polisi. Mengaku tak bisa tidur, pagi harinya perempuan berkulit putih bersih itu wajib mengikuti pembinaan singkat di aula Mapolresta Solo.
Selama dibina, Tari masih mengenakan pakaian kerjanya sebagai pemandu karaoke. Berjaket merah, bercelana pendek berwarna biru, bersepatu hak tinggi, sambil menenteng tas kecil berisi aneka kosmetik. Tari mengaku mengantuk berat. Dia juga tak doyan makan gara-gara terjaring razia.
”Semalam [Rabu malam] ada razia polisi. Saya tak sempat kabur karena waktu keluar dari room, polisi ada di mana-mana,” kata Tari saat ditemui Espos di Mapolresta Solo, Kamis pagi.
(Baca Juga: Tempat Karaoke Digerebek, 75 Orang Ditangkap, Tempat Karaoke Ini Ditutup Petugas, Kok Mahasiswa Yang Demo. Ada Apa?)