Lifestyle
Jumat, 27 Maret 2015 - 21:45 WIB

SITUS BERSEJARAH : Begini Penampakan “Makam Kabayan” di Gunung Padang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampakan Makam Kabayan di Gunung Padang (JIBI/Detik)

Situs bersejarah Gunung Padang mengungkap temuan baru berupa sebuah menhir yang dijadikan nisan.

Solopos.com, CIANJUR – Tim persiapan Lacak Artefak Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) mengungkap penemuan baru di permukaan tanah kawasan situs bersejarah Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Temuan tersebut berupa makam, yang oleh warga setempat disebut “Makam Kabayan”.

Advertisement

Dilansir Detik, Jumat (27/3/2015), Ketua Masyarakat Arkeolog Indonesia (MARI) Ali Akbar mengatakan terdapat dua menhir dengan orientasi utara-selatan di situs bersejarah Gunung Padang. Temuan ini dirawat oleh warga dan dikenal istilah kuburan atau makam Kabayan.

Tidak ada tulisan pada menhir yang dijadikan nisan di situs bersejarah tersebut. Nama Kabayan tampaknya digunakan sebagai kata ganti untuk orang yang tidak diketahui namanya.

“Orientasi dua menhir yang mengarah utara-selatan mengingatkan pada orientasi makam Islam,” jelas Ali Akbar.

Advertisement

Menurut Ali, dengan temuan ini indikasi bahwa Situs Gunung Padang dikelilingi situs-situs lain di sekitarnya semakin banyak buktinya. Untuk memudahkan penelusuran, tim juga memberikan pengarahan kepada warga mengenai jenis-jenis peninggalan purbakala yang lazim dihasilkan oleh masyarakat purba berciri megalitik.

Temuan-temuan tersebut akan dikaji lebih lanjut. Temuan-temuan oleh tim telah di-plot dan dimasukkan dalam Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) untuk memudahkan penelurusan jika tim ingin kembali ke lokasi.

“Peta kawasan juga terus dibuat dan dilengkapi untuk mengetahui persebaran situs-situs di sekitar Situs Gunung Padang,” kata Ali.

Advertisement

Masyarakat megalitik menggunakan batu-batu besar untuk membuat bangunan dan menghasilkan tanda atau petunjuk tertentu. Tim Lacak Artefak juga bekerja sama dengan berbagai komunitas seperti Bike to Work (b2w) dan Geographical Mountaineering Club UI. Daya jelajah dan kemampuan pemetaan komunitas-komunitas tersebut diharapkan dapat membantu pendataan kepurbakalaan kawasan Gunung Padang.

“Menhir yang ditemukan berupa batu kekar tiang (columnar joint) itu yang serupa bentuknya dengan batu di situs Gunung Padang. Dua menhir tersebut berorientasi barat laut-tenggara. Orientasi ini seakan menghubungkan kampung Sukadana yang berada di barat laut dan situs Gunung Padang yang berada di tenggara kampung tersebut,” terang Ali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif