Jateng
Jumat, 27 Maret 2015 - 17:50 WIB

PENGANGGURAN JATENG : Hampir 1 Juta Warga Jateng Nganggur!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pencari kerja sendang mengisi membership di situs bursa kerja on line JobStreet.com di Auditorium UNS Kentingan, Rabu (18/1). Para pencari kerja dapat memasukkan lamaran melalui internet kepada perusahaan yang membutuhkan karyawan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Pengangguran Jateng  hingga Februari tahun lalu nyaris menyentuh angka 1 juta orang!

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengungkapkan jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2014 sekitar 996.000 orang atau nyaris 1 juta.

Advertisement

Mereka yang masuk kategori TPT yakni orang yang tak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama sepekan, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan layak.

”TPT di Jawa Tengah pada Februari 2014 mencapai 5,45 persen, mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,51 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jateng, Erisman di Semarang, Kamis (26/3/2015).

Advertisement

”TPT di Jawa Tengah pada Februari 2014 mencapai 5,45 persen, mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,51 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jateng, Erisman di Semarang, Kamis (26/3/2015).

Jumlah TPP ini, lanjut dia, berdasarkan penduduk Jawa Tengah (Jateng) berusia 15 tahun ke atas dan belum memiliki pekerjaan tetap.

Sedang jumlah penduduk Jateng yang bekerja tercatat sebanyak 16,75 juta orang, bertambah sekitar 246.000 orang dibanding pada Februari 2013 sebanyak 16,50 juta orang

Advertisement

Berdasarkan data BPS Jateng, dalam satu tahun terakhir, Februari 2013 sampai Februari 2014, sektor pertanian, perdagangan, industri, dan jasa secara menjadi penampung terbesar tenaga kerja yakni sebesar 85,80%.

Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja yakni mengalami peningkatan jumlah pekerja sebanyak 86.000 orang (1,69 persen).

Disusul sektor industri dengan penambahan jumlah pekerja sebanyak 6.000 orang (0,17 persen), dan sektor jasa dengan penambahan jumlah pekerja sebanyak 1.000 orang (0,06 persen).

Advertisement

Sementara jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan tercatat sebanyak 5,74 juta orang (34,25 persen). Dengan jumlah jam kerja yang bekerja di atas 35 jam per pekan sebanyak 11,90 juta orang (71,05 persen)  dan yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per pekan mencapai 1,06 juta orang (6,34 persen).

Menurut Erisman, tenaga kerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi penduduk yang bekerja yakni sekitar 9,14 juta orang (54,54 persen).

”Kemudian tenaga kerja dengan jenjang pendidikan sekolah menengah atas [SMA] sekitar 3,37 juta orang atau 20,10 persen,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan terus berupaya menurunkan angka pengguran dengan cara meningkatkan kapasitas keterampilan tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK).

”Menyelenggaran job market fair dan meningkatkan jumlah kewirausahaan mandiri,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif