News
Kamis, 26 Maret 2015 - 14:55 WIB

WNI DITAHAN DI TURKI : Setelah Pulang, 12 WNI akan Dideradikalisasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Rikwanto (JIBI/Solopos/Antara)

WNI ditahan di Turki sebanyak 16 orang. 12 Orang di antaranya dalam proses pemulangan ke Tanah Air dan akan dideradikalisasi.

Solopos.com, JAKARTA – Polri akan melakukan pembinaan deradikalisasi bagi 12 warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Turki setibanya mereka di Tanah Air. Saat ini para WNI tersebut sedang menjalani proses pemulangan.

Advertisement

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan 12 WNI itu akan dibina dengan program deradikalisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris, Polri, dan TNI.

“Bekerja sama dengan pemda, ulama agar mereka tidak ikut ISIS. Satu atau tiga hari lagi 12 WNI akan dipulangkan,” kata dia di Gedung Humas Polri, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Pembinaan, kata Rikwanto, dilakukan untuk meluruskan kembali pemahaman mereka. Sehingga ketika selesai mengikuti program deradikalisasi diharapkan mereka tidak lagi ikut ajaran-ajaran radikalisme.

Advertisement

Rikwanto mengatakan dari 12 WNI yang akan dipulangkan itu mayoritas anak-anak. Pihaknya akan memperlakukan anak-anak tersebut sebagaimana semestinya.

Dilaporkan sebelumnya, otoritas keamanan Turki menahan 16 WNI di perbatasan Turki dan Suriah. Mereka diduga akan bergabung dengan kelompok ISIS, karena mereka melalui jalur yang biasa digunakan para simpatisan menyebrang ke Suriah.

Pemerintah Indonesia berupaya memulangkan 16 WNI itu. Namun, diketahui hanya 12 WNI yang dapat dipulangkan, sedangkan empat lainnya tidak diperkenankan pulang lantaran tengah hamil.

Advertisement

Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Anton Charliyan, Rabu (25/3/2015), mengungkapkan 12 WNI itu terlebih dahulu akan diperiksa oleh pihak imigrasi untuk menelusuri dokumen keimigrasian.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk menelusuri ada atau tidaknya keterlibatan mereka ke ISIS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif