Jogja
Kamis, 26 Maret 2015 - 17:20 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Panen, Harga Beras di DIY Turun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Selasa (3/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga kebutuhan pokok terutama beras dan bawang merah mengalami penurunan.

Harianjogja.com, JOGJA—Masa panen raya yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir April mendatang berdampak pada turunnya harga beras di pasaran. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun telah menghentikan operasi pasar murah (OPM).

Advertisement

Stok beras di gudang Bulog Dirve DIY juga mulai bertambah lebih dari 800 ton. Kepala Bulog Dirve DIY, Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan total stok beras mencapai lebih dari 6.200 ton. Diperkirakan, hingga pasca-panen raya stok beras di gudang Bulog Divre DIY akan mencapai 70% dari total target 2015 sebanyak 45.000 ton. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Diakuinya, hingga kini saja setidaknya sudah ada kontrak antara Bulog Divre DIY dengan 20% petani dari Kulonprogo dan Bantul.

“Padahal ini belum panen raya. Baru beberapa titik saja yang sudah panen,” tuturnya kepada Harianjogja.com, Rabu (25/3/2015).

Dari pantauan Harianjogja.com harga beras di Pasar Demangan, Jogja, kemarin mulai menurun. Harga beras standar Bulog mencapai Rp7.000-Rp8.000 per kg. Sedangkan harga beras premium turun Rp1.000 dari Rp12.000 menjadi Rp11.000.

Advertisement

Dengan begitu, Bulog Divre DIY memutuskan untuk menghentikan OPM. Alasannya adalah dengan ditetapkannya Harga Pokok Penjualan (HPP) beras menjadi Rp7.260 per kg, pihaknya tak ingin OPM nantinya hanya akan dimanfaatkan oleh para spekulan beras.

Bawang Merah
Tak hanya harga beras saja yang mengalami penurunan. Harga bawang merah pun mengalami hal yang sama. Seperti diakui Sunariah, salah satu pedagang di Pasar Demangan, harga bawang merah juga mengalami penurunan dalam dua hari terakhir.

“Tapi tidak begitu banyak kok penurunannya. Paling cuma Rp200-500 saja. Kalau sekarang harganya mencapai Rp28.000 per kilogram [kg],” ucapnya.

Advertisement

Kendati begitu, harga tersebut dinilainya masih terlalu tinggi. Menurut dia, pasokan bawang merah yang minim sementara permintaan yang relatif stabil membuat harga pun tak stabil.

“Apalagi saat ini kan bukan musimnya panen bawang merah. Jadi pasokannya pun terbatas,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif