Sport
Kamis, 26 Maret 2015 - 05:25 WIB

FORMULA ONE 2015 : Memanas, Hubungan Red Bull-Renault

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Formula One 2015 diwarnai dengan hubungan yang memanas antara Red Bull-Renault.

Solopos.com, SEPANG— Hubungan Red Bull dan Renault kian merenggang menyusul performa buruk yang ditampilkan tim juara dunia empat kali Formula One (F1) di seri perdana GP Australia, Minggu (15/3/2015) lalu.

Advertisement

Red Bull sempat menyalahkan Renault sebagai pemasok mesin mobil teranyar mereka RB11 bermasalah dengan power unit. Tudingan ini pun tak pelak membikin produsen mesin asal Prancis itu meradang.

Manajer Olahraga Renault, Cyril Abiteboul, berbalik menuduh Red Bull berbohong soal penyebab kegagalan mereka di seri pertama di Melbourne. Meskipun kerja sama keduanya telah menghasilkan empat titel juara beruntun dari musim 2010 hingga 2013, Renault gagal menyaingi Mercedes saat F1 menerapkan regulasi perubahan mesin ke teknologi V6 hybrid di musim lalu.

Renault penuh percaya diri akan tampil lebih baik di musim baru. Alih-alih menyamai Mercedes, kenyataan di lapangan mereka bahkan kalah jauh dari Ferrari. Produsen mesin F1 ini kian tersinggung saat Red Bull menyalahkan mesin Renault yang dianggap memperlambat laju mobil karya sang master mekanik, Adrian Newey.

Advertisement

“Begitu sulit memiliki partner yang berbohong. Adrian adalah mekanik top, tapi dia menghabiskan hidup hanya untuk mengkritik supplier. Ia terlalu tua,” ujar Abiteboul, dilansir crash.net, Rabu (25/3/2015).

Relasi keduanya kian memburuk pascaadu argumen di media. Bahkan, Abiteboul menyindir Red Bull dengan mengunggah foto lewat Twitter yang mengindikasikan bakal berakhirnya kerja sama kedua pihak. Saking jengkelnya, Renault dikabarkan berniat kembali ke F1 sebagai konstruktor dengan membeli tim seperti Toro Rosso atau Force India.

“Pengembangan desain kami tak berhenti. Terutama untuk mengatasi isu teknis selama GP Australia lalu. Sebagai tambahan jika trek di Melbourne sangat mempengaruhi performa kami. Kami berharap di Sepang lebih baik,” jelas Direktur Operasional Renault, Remi Taffi. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement

Mobil balap F1 Red Bull teranyar RB11 dengan mesin Renaul bermasalah dengan power unit. Ist/motospor

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif