Jogja
Kamis, 26 Maret 2015 - 15:42 WIB

DERMAGA BARON : Kapan Direalisasikan?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan di Pantai Baron Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Dermaga Baron merupakan pembangunan yang pertamakali dicetuskan almahrum Sumpeno Putro, Bupati Gunungkidul ke-25 yang meninggal 3 November 2010.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kondisi geografis Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, dinilai layak menjadi lokasi pendirian dermaga moderen. Konsep yang ditawarkan tak hanya untuk penunjang industri perikanan, namun juga mendukung pengembangan potensi pariwisata.

Advertisement

Ide pembuatan dermaga di Baron pertama kali muncul saat almarhum Sumpeno Putro menjabat sebagai Bupati Gunungkidul. Sayangnya, setelah beliau wafat, rencana tersebut tak terdengar lagi hingga sekarang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Agus Priyanto membenarkan pembuatan dermaga tersebut sudah ada sejak lama. Konsep yang coba diterapkan meniru keberadaan dermaga di Taiwan.Selain mendukung produktivitas hasil laut, juga untuk pengembangan potensi wisata.

Advertisement

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Agus Priyanto membenarkan pembuatan dermaga tersebut sudah ada sejak lama. Konsep yang coba diterapkan meniru keberadaan dermaga di Taiwan.Selain mendukung produktivitas hasil laut, juga untuk pengembangan potensi wisata.

“Dulu kerja sama itu sudah dirintis dengan negara lain. Tapi saya lupa negara mana, yang jelas penelitian awal untuk pembangunan sudah dilakukan,” kata Agus kepada Harianjogja.com, Rabu (25/3/2015).

Dia menjelaskan, bentang alam di Baron sangat potensial untuk pembangunan dermaga dengan konsep modern. Dalam penelitian awal, sambungnya, kedalaman pantai yang ada memungkinkan kapal pesiar bersandar di kawasan tersebut.

Advertisement

Sementara itu, dari sisi infrastruktur penunjang juga memadai. Letak Pantai Baron yang berdekatan dengan jalur jalan lintas selatan akan mempermudah akses keluar masuk lokasi.

“Dibandingkan dengan Pelabuhan Sadeng, saya kira Baron lebih prospektif,” ujar mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja itu.

Agus pun mengajak kepada seluruh nelayan untuk mulai mempersiapkan pendirian dermaga modern. Terlebih lagi, Pemerintah Pusat memiliki program pembangunan ratusan pelabuhan di Indonesia, untuk menyukseskan konsep Tol Laut yang digadang-gadang Pemerintahan Jokowi-JK.

Advertisement

“Ya kami harus optimistis, apalagi saat ini masih banyak nelayan Gunungkidul yang masih intens berkomunikasi dengan Ibu Susi [Menteri Kelautan dan Perikanan], yang dulu menjadi mitra seperti saat masih menjalankan bisnis perikanan,” ungkap Agus.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono mengakui, pembangunan dermaga di Baron pernah diwacanakan. Bahkan untuk masterplan dermaga juga sudah dibuat, dan saat ini sudah diimplementasikan di Pelabuhan Sadeng.

“Perencanaan yang dibuat memang hanya satu. Namun bisa diterapkan di Sadeng dan Baron,” kata Budi.

Advertisement

Meski demikian, Budi secara pribadi lebih memilih pembangunan dermaga di Baron untuk mendukung pengembangan pariwisata. Pasalnya, untuk dermaga tangkap sudah ada Pelabuhan Tanjung Adikarto, Sadeng dan Pacitan, yang jaraknya lumayan berdekatan.

“Dalam Rakornas KKP, saya meminta Pak Agus [Kepala DKP] untuk berkonsultasi, apakah boleh di satu wilayah terdapat lebih dari satu pelabuhan? Tapi kalau disuruh memilih maka saya condong pembangunan dermaga untuk wisata,” katanya lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif