Soloraya
Kamis, 26 Maret 2015 - 05:10 WIB

Camat Sukoharjo Diimbau Sering ke Hik untuk Serap Aspirasi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya (kiri), memberi sambutan dalam kegiatan Pelatihan Penguatan Pemanfaatan FKPM di Setda Sukoharjo, Rabu (25/3/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Camat Sukoharjo diimbau untuk sering ke warung hik untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, meminta para Camat sering ke warung hik yang ramai pembeli untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dia menilai cara tersebut efektif selain untuk menyerap aspirasi juga untuk mengetahui kondisi nyata di masyarakat.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Bupati saat memberi sambutan dalam kegiatan Pelatihan Penguatan Pemanfaatan FKPM di Gedung Graha Satya Praja (GSP) Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo, Rabu (25/3/2015). Dia juga mengatakan warung hik merupakan tempat favorit masyarakat untuk nongkrong. Biasanya mereka memperbincangkan masalah yang terjadi di masyarakat. Menurut Wardoyo, berbincang dengan para konsumen warung hik mengasyikkan. Lebih dari itu, dari mereka dapat diketahui permasalahan yang sedang terjadi.

“Bener loh itu, saya sudah membuktikan. Hampir setiap malam, ya pukul 23.00 WIB atau lebih dari itu, saya sengaja cari hik yang ramai pembeli. Saya nimbrung di situ. Saya tanya masalah yang sedang terjadi. Atau kalau tidak mendengarkan curhat [curahan hati]. Dengan begitu saya jadi tahu sebenarnya apa yang mereka butuhkan,” kata Wardoyo.

Dia mengimbau para Camat mengikuti langkahnya. Wardoyo mengakui aktivitasnya yang kerap makan malam di warung hik mendatangkan pro dan kontra. Tak jarang orang menggunjingnya.

Advertisement

“Dirasani ya ben sing penting tujuane apik. Camat-camat kuwi aja pelit-pelit, yen neng hik ya mbayari warga. Yen wis punjul Rp100.000 terus ditinggal ora apa-apa,” kelakar Wardoyo disambut tawa para peserta pelatihan.

Pada kesempatan itu Bupati juga secara resmi membuka kegiatan yang diinisiasi Polres Sukoharjo tersebut. Pelatihan diikuti 500 anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Polres Sukoharjo, dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0726/Sukoharjo. Bupati berharap polisi dan TNI selalu solid untuk mewujudkan keamanan wilayah, khususnya Kota Makmur. Dia meyakini jika keharmonisan keduanya terus terjalin, keamanan dan ketertiban masyarakat terjamin.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, menyampaikan pelatihan digelar untuk membekali FKPM, Babinkamtibmas, dan Babinsa agar dapat menyelesaikan masalah warga tanpa perlu membawa ke ranah hukum. Menurut dia penyelesaian seperti itu lebih adil di banding jika diselesaikan secara hukum.

Advertisement

“Kan banyak kejadian di daerah lain, nenek-nenek yang hanya mencuri lima buah kakao, tapi sampai diadili. Seharusnya masalah seperti itu bisa diselesaikan tanpa harus melalui proses hukum,” papar Kapolres.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif