News
Rabu, 25 Maret 2015 - 02:20 WIB

PEMBEBASAN VISA : Apa Dampaknya Bagi DIY?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Kabar24)

Pembebasan visa dinilai tak terlalu berpengaruh bagi pariwisata DIY.

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah menambah daftar negara penerima bebas visa masuk ke Indonesia dari lima negara menjadi 30 negara. Keputusan itu rupanya tidak berdampak signifikan selama akses bandara belum
memadai.

Advertisement

Ketua Association of The Indonesian Tour & Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan, kebijakan kebijakan ini diharapkan mampu mendatangkan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) semakin banyak yang datang.

“Tapi, harus jujur, kami akui dari sisi lainnya, aspek keamanan juga harus ditingkatkan. Jangan sampai masalah keamanan berdampak negatif khususnya bagi image pariwisata kita,” ujar Edwin kepada Harianjogja.com, Senin (23/3/2015).

Dia menambahkan, kebijakan bebas visa ke sejumlah negara itu memang ada dampaknya kepada Jogja. Hanya saja, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sebab, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke sejumlah pariwisata di Jogja terkendala bandara yang belum memadai baik secara fisik maupun rute penerbangannya.

Advertisement

“Kalau Jogja, sepanjang airport belum ada penerbangan langsung dari ke 30 negara yang bebas visa itu, maka kunjungan nya tidak akan lebih dari 20 persen,” katanya.

Saat ini, negara yang sudah mendapatkan bebas visa masuk ke Indonesia ada 15 negara. Dengan adanya tambahan 25 negera bebas visa itu, maka jumlah total negara yang mendapatkan bebas visa masuk ke Indonesia akan berjumlah 40 negara. Pada 2015 ini, pemerintah menargetkan kunjungan sepuluh juta turis asing, dan pada 2019 meningkat menjadi 20 juta turis asing.

Disinggung soal peningkatan jumlah kunjungan wisman berdasarkan negara asal, Edwin berpendapat, negara dengan penduduk mayoritas Buddha sangat potensial untuk menambah destinasi wisata di Jogja.

Advertisement

“Ini yang kami seriusi [mendatangkan wisman dari negara Buddhis]. Kami akan siap mendukung ini dan siap menyesuaikan paket tour sesuai dengan karakter negara-negara yang akan datang ke Jogja,” kata Edwin.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono Deddy menilai kebijakan tersebut berdampak pada kenaikan kunjungan wisman ke DIY. Deddy memprediksi ada kenaikan sisman setidaknya 10%.

PHRI DIY berharap, dibukanya kran bebas visa kunjungan ke Indonesia bagi 30 negara dijadikan kesempatan untuk melakukan promosi pariwisata di DIY.

“Kami dari PHRI DIY berharap momentum ini bisa dimanfaatkan oleh badan promosi, pemerintah untuk lebih gencar berpromosi,” harap Deddy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif