Sport
Rabu, 25 Maret 2015 - 15:25 WIB

ISL 2015 : Harapan Besar di Workshop Club Licensing 2015

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harapan Besar di Workshop Club Licensing 2015 (Ligaindonesia.co.id)

ISL 2015 segera bergulir. Ada harapan besar di Workshop Club Licensing 2015.

Solopos.com, JAKARTA — Workshop Club Licensing 2015 yang diselenggarakan PSSI resmi ditutup Selasa (24/3/2015), di Hotel Parklane, Jakarta. Workshop yang berlangsung sejak Senin (23/3/2015) lalu diikuti seluruh perwakilan 18 klub Indonesia Super League (ISL) 2015.

Advertisement

Dikutip dari Pssi.org, Rabu (25/3/2015), dalam workshop ini PSSI juga meluncurkan Club Licensing Regulations (CLR) PSSI-ISL Grade sebagai pedoman verifikasi klub calon peserta ISL 2015. Selain itu, salah satu aspek lisensi yang menjadi perhatian adalah tata kelola keuangan klub-klub ISL.

Direktur Keuangan PT Liga Indonesia, Kokoh Afiat, menjelaskan dalam workshop kali ini pihaknya mengundang Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk mengajarkan klub dalam mengelola tata keuangan mereka.

“Selama ini kami menilai ada yang baik dan masih ada yang kurang. Dengan adanya IAI maka klub bisa belajar cara membuat tata kelola keuangan yang baik,” ujar Kokoh.

Advertisement

Dia menuturkan, selama ini seluruh klub ISL 2015 mengatakan laporan keuangan yang mereka buat sudah sesuai dengan standar akuntansi. Namun, dengan keluarnya Standar Akuntansi (SAK) pada tahun 2015 perlu adanya standar bagi PT Liga Indonesia.

“Kami perlu keseragaman untuk seluruh klub dalam mengelola dan melaporkan keuangan mereka. Seluruh klub ISL 2015 sangat antusias dengan hal ini,” jelasnya

Manajer Club Licensing Departement (CLD) PSSI, Tigorshalom Boboy, mengatakan tahun 2014 ada tiga klub ISL 2015 yang mendapat lisensi, Persib Bandung, Arema  Indonesia, dan Persipura Jayapura.

Advertisement

“Tahun ini kami menargetkan ada 10 sampai 13 klub ISL 2015 yang mendapat lisensi. Tahun ini, kami akan menekankan pada suporting dan keuangan karena masalah ini yang biasanya sulit dipenuhi klub,” kata Tigor.

Tigor menambahkan bisa saja PT Liga Indonesia menaikkan atau menurunkan grade klub sesuai regulasi di ISL 2015.

“Kami bisa menaikkan atau menurunkan grade yang ada, tentunya itu semua sesuai kebutuhan. Contohnya  seperti lisensi pelatih. Apabila AFC memakai lisensi A AFC, kami di ISL 2015 masih memperbolehkan memakai lisensi B AFC untuk melatih klub,” ungkap Tigor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif