Lifestyle
Rabu, 25 Maret 2015 - 13:45 WIB

HASIL PENELITIAN : Mau Diterima Kerja? Jangan Pakai Email “Alay”

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja (JIBI/Solopos/Dok)

Hasil penelitian mengungkap fakta menarik tentang penggunaan alamat email untuk pelamat kerja.

Solopos.com, AMSTERDAM – Alamat email ternyata bisa dijadikan alat untuk melihat karakteristik seseorang. Penelitian di VU University, Amsterdam, Belanda, mengungkap hasil penelitian menarik tentang pemakaian alamat surat elektronik (email)

Advertisement

Departemen Sosial dan Organisasi Psikologi di VU University mengungkap hasil penelitian yang membandingan pelamat kerja dengan alamat email formal dan non-formal.

Seperti dilansir Dailymail, Selasa (24/3/2015), VU University membandingan sejumlah alamat email seperti sannejong@hotmail.com yang diambil dari nama formal, dengan luv_u_sanne@hotmail.com yang dimasukkan dalam kategori email “alay”.

Seperti dikutip Solopos.com dari Kamusslang, Rabu (25/3/2015) “alay” yang dimaksud adalah cara penulisan dengan menggabungkan huruf besar, kecil, simbol-simbol aneh yang cukup rumit untuk dibaca dan diingat.

Advertisement

Menurut analisis Yahoo!, seperti dirilis 23 April 2011, email “alay” biasanya dipakai oleh anak-anak, dan remaja, serta pengguna Internet baru.

Para peneliti membuat enam resume palsu dengan variasi alamat email itu dan ditulis dengan berbagai tingkatan pendidikan dan usia.

Surat-surat itu lalu dilempar pada 73 perekrut kerja dengan rentang usia 20 hingga 65. Kemudian mereka diminta untuk menilai enam dokumen tersebut berdasarkan kemampuan kognitif, kepribadian, dan kepantasan mereka untuk diterima sebagai personalia.

Advertisement

Hasilnya menunjukkan jika para perekrut menilai lamaran dengan alamat email formal lebih baik dari yang tidak. Meski begitu jika email yang tidak formal terlihat memiliki ketelitian dan kerendahan hati lebih tinggi kesempatannya menjadi sama.

Hal tersebut memang wajar mengingat dua karakteristik tersebut dianggap sebagai tanda bahwa seseorang memiliki jiwa kooperatif. Sikap itu juga menunjukkan jika orang itu tidak narsis.

Narsis sendiri merupakan kepribadian yang dihindari para perekrut sehingga mereka tidak memilih orang yang alamat email-nya tidak formal. Selain narsis, menurut para peneliti pelamar dengan alamat email ‘alay‘ dianggap tidak jujur dan tidak rendah hati sehingga kurang layak diterima bekerja.

“Kesimpulannya hasil menunjukkan bahwa ketika menulis resume, penting untuk menggunakan alamat email yang formal. Penilaian sekilas bisa berdampak kuat pada kesan pertama. Bahkan karakteristik sepele, seperti alamat email bisa memberi dampak positif dan negatif untuk perekrut,” ungkap salah satu peneliti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif