News
Selasa, 24 Maret 2015 - 17:30 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Kementan: Tak Ada Alasan Impor Bawang Merah!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - bawang merah (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harga kebutuhan pokok sering membuat pemerintah melakukan impor. Namun untuk bawang merah, Kementan enggan memberi rekomendasi.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi izin impor bawang merah kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurut Kementan tidak alasan yang mendesak untuk mengeluarkan langkah itu.

Advertisement

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan Yusni Emilia Harahap menyatakan sisi produksi menjamin adanya pasokan bawang meskipun cenderung menurun. Karena itu, langkah tersebut tidak perlu dilakukan pada sisa Maret ini.

Alasan pertama, masih ada produksi bawang di sejumlah daerah meskipun jumlahnya menurun pada bulan ini. Di Jawa Tengah, dia mengatakan produksi bawang merah mencapai 41.351 ton per 19 Maret lalu.

Advertisement

Alasan pertama, masih ada produksi bawang di sejumlah daerah meskipun jumlahnya menurun pada bulan ini. Di Jawa Tengah, dia mengatakan produksi bawang merah mencapai 41.351 ton per 19 Maret lalu.

Selain itu, sentra baru seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan juga memberikan kontribusi terhadap pasokan meskipun distribusi dari pulau itu dinilai belum optimal.

Kedua, akan ada panen bawang merah seluas 1.089 ha di sentra produksi Brebes. Angka itu memang menurun dibandingkan dengan luas panen Februari sebesar 1.910 ha, namun diyakini masih bisa memenuhi pasokan.

Advertisement

“Sulit untuk cari alasan [impor bawang merah]. Pasokan ada kok. Dan ini tinggal hitung hari saja,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Selasa (24/3/2015).

Defisit antara kebutuhan dan pasokan tersebut memunculkan spekulasi impor bawang akan dibuka pada bulan ini. Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan importasi secara bertahap mulai dari 1.000-2.000 ton apabila kebutuhan nasional memang terpantau kurang.

Selama ini, kebutuhan bawang nasional mencapai 80.000 ton per bulan. Produksi Januari-Februari diperkirakan statis 80.000 ton. Sementara itu, pasokan yang tersedia pada Maret diperkirakan 60.000-70.000 ton.

Advertisement

Kendati bulan ini defisit, Yusni memperkirakan pada April nanti panen akan menghasilkan surplus 15.000 ton dari kebutuhan nasional sehingga dipastikan petani akan tertekan bila ditambah dengan pasokan impor. “Bulan depan nanti pun pasti harga akan jatuh. Jadi apa yang mau kita buru-buru? Kalau pun dikeluarkan, mau kapan masuk?” katanya.

Berdasarkan data pelayanan informasi pasar, Yusni menjelaskan bahwa harga bawang merah saat ini terpantau sudah turun. Di tingkat petani, harga bawang yang sebelumnya mencapai Rp20.000 per kg kini turun menjadi Rp18.000 per kg dari harga normal Rp16.000 per kg.

Di tingkat eceran, harga bawang merah yang sempat mencapai Rp44.000 per kg, mulai turun menjadi Rp29.000 per kg dari harga normal Rp22.000 per kg. “Memang mungkin ada beberapa daerah yang saat ini Rp40.000 per kh, tapi di daerah tertentu saja yang bukan sentra bawang. Misalnya, Papua,” katanya.

Advertisement

Yusni menjamin pasokan bawang merah akan mulai stabil pada bulan depan sehingga kebutuhan jelang Idul Fitri pada Juni-Juli nanti tidak usah diragukan. “Sampai juni-lebaran, insyallah oke. Lalu kita lihat periode berikutnya, mungkin oktober [produksi kurang tidak],” katanya.

Sementara itu, Sekjen Dewan Bawang Merah Mudatsir mengatakan setiap tahunnya, Maret memang menjadi puncak defisit panen dan kebutuhan hingga 15.000 ton. Karena itu, wajar saja harga bawang terkoreksi cukup dalam.

“Ditambah yang sudah panen padi akan menggilir tanamnya ke bawang merah. Awal April akan bangkit, Mei-Juni stabil lagi,” katanya.

Meski demikian, dia berharap pemerintah tidak mengeluarkan izin importasi bawang merah untuk menyelamatkan harga petani pada April-Mei yang diperkirakan akan turun perlahan akibat produksi yang melimpah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif