Jogja
Selasa, 24 Maret 2015 - 01:20 WIB

Banyak Saluran Air Limbah di Jogja Tak Berfungsi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memotong kabel optik pengganggu saluran air limbah (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Banyak saluran air limbah di Jogja tidak berfungsi

Harianjogja.com, JOGJA- Asosiasi Kelompok Swadaya Masyarakat Sanitasi Seluruh Indonesia (Aksansi) menyebutkan masih banyak Instalasi Saluran Air Limbah (IPAL) komunal di Jogja yang bermasalah.

Advertisement

Persoalan tersebut pelu ditangani secara menyeluruh dengan melibatkan masyarakat.

“IPAL di Kota Jogja ada 10-an yang rusak, bahkan ada yang dibiarkan menjadi tempat sampah oleh masyarakat,” kata Staf Aksansi Vona Magdalena disela-sela Seminar Pembangunan Bidang Sanimas Untuk Konservasi Sumber Daya Air Berkelanjutan di Jogja Nasional Museum, Minggu (22/3/2015).

Menurut Vona, salah satu IPAL yang rusak dan menjadi tempat sampah terletak di Jalan Mataram, Jetis, Jogja. Kondisi tersebut, menurutnya berdampak pada masyarakat sekitar.

Advertisement

Untuk membangun sanitasi yang berkelanjutan, kata dia, perlu keterlibatan masyarakat karena persoalan sanitasi tidak hanya membuang limbah namun juga tentang kesehatan masyarakat, menjaga kebersihan air tanah, lingkungan sekitar.

“Masyarakat juga perlu mengetahui cara membangun dan merawat IPAL komunal mau pun IPAL rumah tangga,” kata Vona.

Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ahmad Sarwadi mengatakan, cara membangun IPAL rumah tangga yang baik adalah konstruksi IPAL dipastikan kedap terhadap air (tidak bocor) dan jarak minimal antara IPAL dengan sumur air bersih minimal 11 meter.

Advertisement

“Masih banyak pembangunan IPAL atau septic tank di masyarakat belum memenuhi syarat,” katanya.

Ahmad Sarwadi juga mengingatkan pada masyarakat bahwa terjadinya kekeringan air sumur di pemukiman warga karena tak ada resapan air hujan di sekitar rumah.

“Kalau lahan sempit masyarakat bisa membuat sumur resapan untuk menampung air hujan, jadi air hujan tidak terbuang,” kata Sarwadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif