News
Senin, 23 Maret 2015 - 06:15 WIB

USAHA KREATIF : Paduan Kreasi Lilin dan Perdagangan Online Bisa Bikin Kondang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aneka kerajinan yang dibuat warga Candi RT 001/RW 006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah. Kerajinan itu dijual mulai Rp1.000/buah hingga Rp150.000/buah. Foto diambil belum lama ini. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Usaha kreatif berbahan baku lilin yang dipadupadankan dengan kemampuan berjualan online bisa membuat pengrajinnya kondang ke seantero jagat.

Aneka kerajinan yang dibuat warga Candi RT 001/RW 006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah. Kerajinan itu dijual mulai Rp1.000/buah hingga Rp150.000/buah. Foto diambil belum lama ini. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Advertisement

Solopos.com, BOYOLALI — Lilin bisa sangat elastis sehingga mudah dibikin aneka bentuk, termasuk aneka suvenir pernikahan. Karya kreasi lilin bukan hanya bisa sangat unik, tetapi harganya relatif terjangkau. Dengan memadupadankan kreativitas itu dengan perdagangan online, usaha kreatif ini bisa bikin pengrajinnya kondang ke seantero jagat.

Pengrajin lilin hias asal Candi RT 001/006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah, mengatakan cukup banyak pasangan menikah yang memesan lilin hias untuk dijadikan suvenir. “Cukup banyak pasangan yang memesan lilin untuk dijadikan suvenir acara pernikahan. Ini memang lagi boom jadi sangat banyak peminatnya,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com untuk berbagi pengalaman terkait kiprahnya di usaha kreatif itu, Kamis (19/3/2015).

Advertisement

Pengrajin lilin hias asal Candi RT 001/006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah, mengatakan cukup banyak pasangan menikah yang memesan lilin hias untuk dijadikan suvenir. “Cukup banyak pasangan yang memesan lilin untuk dijadikan suvenir acara pernikahan. Ini memang lagi boom jadi sangat banyak peminatnya,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com untuk berbagi pengalaman terkait kiprahnya di usaha kreatif itu, Kamis (19/3/2015).

Produk lilin yang diberi brand Mitra Setia Solo itu dijual dengan harga paling murah Rp1.000/buah hingga paling mahal Rp150.000/buah. Selain membidik pasangan yang akan menikah, dia juga sudah memiliki agen tetap di Bali. Bahkan, dia juga sudah memiliki cukup banyak reseller untuk memasarkan produknya.

Arini juga memaksimalkan pemasaran lewat laman mitrasetiasolo.indonetwork.co.id dan media sosial Facebook bernama Anekalilindekoratifmultiguna. “Selain itu saya juga mencoba memperluas pasar dengan penawaran lewat WhatApp dan BlackBerry Messenger,” ujarnya.

Advertisement

Aneka kerajinan yang dibuat warga Candi RT 001/RW 006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah. Kerajinan itu dijual mulai Rp1.000/buah hingga Rp150.000/buah. Foto diambil belum lama ini. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Sementara, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam beberapa pekan terakhir membuat harga bahan baku lilin melonjak. “Harga bahan baku selama ini berpatokan terhadap dolar dan ini sedang nail. Tapi mau bagaimana lagi karena kami produksi jadi tetap harus beli meski harganya naik,” katanya.

Masalah serupa juga dialami pengrajin lilin asal Gabutan RT 003/RW 008, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Eki Puji Lestari. Dia pun terpaksa menaikkan harga supaya usahanya tidak merugi.

Advertisement

“Kenaikan harganya mencapai 10 persen dibandingkan sebelumnya. Sebenarnya saya mau menaikkan harga itu juga susah karena sudah ada pelanggan. Tetapi mau bagaimana lagi, kami tidak bisa kalau tombok,” papar pemilik Griya Lilin Solo itu kepada Solopos.com, Kamis.

Selama ini, pesanan lilin paling banyak adalah dari suvenir pernikahan. Jenis lilin yang dibentuk minuman segar menjadi yang paling banyak dipesan. Lilin dijual dengan harga bervariasi mulai Rp5.000-Rp1 juta/buah.

Dia juga sudah mencoba mengembangkan pemasaran lewat laman www.lilinhias.web.id dan Facebook dengan nama akun Ekky Griyalilinsolo. Dia juga dibantu puluhan reseller dalam memasarkan produk.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif