SOLOPOS.COM - Proses ekskavasi pagar Candi Ratu Boko di Kecamatan Prambanan, Sleman, Kamis (19/3/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)
Wisata Sleman, proses eskavasi Candi Ratu Boko menambah daya tarik objek tersebut.
Harianjogja.com, SLEMAN-Ekskavasi pagar Candi Ratu Boko di Kecamatan Prambanan, Sleman, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi pada pengunjung. Selain menikmati kemegahan candi dan keindahan pemandangan di sekitarnya, beberapa pengunjung tampak lebih antusias dan ingin tahu tentang penyusunan batu-batu candi.
“Penasaran lihat orang-orang menggali batu lalu ditata dulu di halaman sebelah sana. Kata pekerjanya, batu-batu itu nanti akan disusun lagi,” kata Rahma, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/3/2015).
Bagi Rahma yang baru sekali datang ke Candi Ratu Boko, proses ekskavasi membuat dia ingin mencari tahu lebih banyak tentang sejarah candi yang terletak di kawasan perbukitan Prambanan tersebut.
“Saya jadi ingin tahu bagaimana batu yang bentuknya macam-macam begini bisa disusun jadi bangunan candi,” ucap perempuan berusia 23 tahun tersebut.
Tekno Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jogja, Sabar memastikan, aktivitas para pengunjung tidak akan mengganggu proses ekskavasi yang berlangsung sejak Senin (16/3/2015) kemarin hingga 29 Juli 2015 mendatang.
“Kami mulai bekerja sejak pukul setengah delapan pagi hingga pukul empat sore. Pengunjung bisa tetap datang dan itu tidak mengganggu ekskavasi,” ungkap Sabar.
Terpisah, Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Jogja, Wahyu Astuti mengatakan, proses ekskavasi justru memberikan daya tarik tambahan bagi wisatawan. Mereka bisa melihat langsung bagaimana penyusunan batu-batu candi.
“Ini menarik bagi wisatawan, terutama yang berasal dari daerah atau wilayah yang tidak memiliki candi,” ucapnya.