Soloraya
Jumat, 20 Maret 2015 - 00:45 WIB

PASAR IR SOEKARNO SUKOHARJO : Pengguna Jalan Keluhkan Pedagang Pagi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di pasar darurat Pasar Ir. Soekarno, Kasemi, 65, menata barang dagangannya, Rabu (4/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Pasar Ir Soekarno Sukoharjo yang berjualan di pagi hari mengganggu pengguna Jalan Jendral Sudirman.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pengguna Jl. Jenderal Sudirman (Jensud), Sukoharjo mengeluhkan banyaknya pedagang yang setiap hari beroperasi di tepi jalan tersebut tepatnya di selatan Pasar Ir. Soekarno pada pukul 02.00 WIB-06.00 WIB. Kegiatan niaga di lokasi itu dinilai mengganggu arus lalu lintas saat pagi karena mobil pedagang dan pembeli diparkir sembarangan hingga memenuhi setengah badan jalan.

Advertisement

Warga Gabahan, Pondok, Nguter, Sukoharjo, Opan Sujiarto, 28, saat ditemui Solopos.com di Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Kamis (19/3), mengaku setiap pagi melintas di jalan tersebut untuk mengantarkan istrinya bekerja di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. Setiap pagi pula dia mendapati pedagang beroperasi tepi jalan dekat Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo itu. Menurut dia, akitivitas pedagang yang kebanyakan pedagang sayuran tersebut sangat mengganggu pengguna jalan.

Dia menginformasikan arus lalu lintas kendaraan, seperti bus malam, mobil pribadi, maupun sepeda motor selalu tersendat saat melintas di lokasi Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo. Pasalnya, banyak mobil pedagang yang diparkir di tepi jalan tanpa diatur sedemikian rupa.

Bahkan, kata dia, parkir mobil, seperti truk dan mobil pikap, menyita setengah badan jalan. Kondisi semakin parah lantaran banyak orang yang kulak sayuran menggunakan sepeda motor berberonjong. Sepeda motor itu diparkir tak teratur sehingga menambah semrawut.

Advertisement

“Memang kalau dini hari atau pagi belum banyak kendaraan yang lewat. Seharusnya kondisi itu tidak kemudian membuat pedagang bisa seenaknya saja memarkirkan mobil-mobil mereka,” kata Opan.

Menurut dia perlu ada penataan dari pihak pengelola Pasar Ir. Soekarno agar keberadaan mereka tidak mengganggu lalu lintas. Dia meyakini ada lokasi lain selain tepi jalan yang bisa digunakan para pedagang pagi.

Di sisi lain, pemilik tempat usaha yang lokasinya digunakan untuk berdagang pada pagi hari merasa tidak keberatan. Koordinator Karyawan Toko Elektronik Sinar Terang, Sukoharjo, Ami, 25, tidak mempermasalahkan para pedagang yang memanfaatkan area depan toko. Menurut dia, antara toko dan para pedagang terjalin hubungan simbiosis mutualisme. Pada satu sisi pedagang bisa berdagang di depan toko tanpa ada pengutan biaya.

Advertisement

“Di lain sisi kami menganggap mereka bisa menjadi petugas keamanan. Kalau lokasi ramai kan sama saja yang mengawasi toko juga banyak, sehingga kesempatan pelaku kejahatan beraksi menjadi kecil,” kata Ami.

Lurah Pasar Ir. Soekarno, Tri Sukrisno, saat ditemui Espos di kantornya, mengatakan pengelola pasar tidak mempermasalahkan keberadaan pedagang pagi. Sejak pasar pagi itu ada sejak bertahun-tahun hingga kini belum ada komplain dari pihak mana pun.

“Kami memang sudah berencana menempatkan mereka di lokasi Terminal Angkudes, yakni bagian pasar sisi utara. Rencana itu masih dibahas,” terang dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif