Lifestyle
Kamis, 19 Maret 2015 - 02:50 WIB

TIPS KELUARGA : Inilah Alasan Pasutri Muda Tunda Gendong Momongan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kehamilan (JIBI/Solopos/ist)

Tips keluarga ini mengulas tentang tentang faktor yang membuat pasutri muda menunda punya anak.

Solopos.com, SOLO — Kehadiran anak di tengah keluarga biasanya sangat dinanti oleh pasangan suami istri (pasutri) yang baru saja menikah. Namun, ada juga pasutri yang justru sengaja menunda untuk menimang bayi. Mengapa? Nah, simak tips kali ini, Rabu (18/3/2015), yang menguak faktor para pasutri belum ingin memiliki anak.

Advertisement

Sebagian pasangan suami istri yang ingin menunda momongan, mengaku karena ingin menyiapkan finansial keluarga terlebih dahulu. Namun, ada juga penundaan menimang anak, atas anjuran atau tips dari dokter, terkait kesehatan pasutri.

Demi Karier Tunda Momongan
Memiliki anak atau momongan adalah sebuah kebahagiaan bagi pasangan suami istri (pasutri). Tak sedikit pasutri yang begitu mendambaakan kehadiran buah hati. Namun, tak sedikit pula pasutri yang berniat untuk menunda kehadiran buah hati di tengah kehidupan mereka.

Advertisement

Demi Karier Tunda Momongan
Memiliki anak atau momongan adalah sebuah kebahagiaan bagi pasangan suami istri (pasutri). Tak sedikit pasutri yang begitu mendambaakan kehadiran buah hati. Namun, tak sedikit pula pasutri yang berniat untuk menunda kehadiran buah hati di tengah kehidupan mereka.

Terdapat beberapa alasan pasutri menunda memiliki anak, mulai dari penghasilan pas-pasan, karier, kondisi kesehatan istri, hingga belum siap mental menjadi orang tua. Intinya, niat menunda momongan harus ada komitmen bersama antara suami dan istri.

Hal ini dialami pasangan suami istri yang menikah belum genap satu tahun, Indra Mahatma-Diana Aulia asal Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta yang berkomitmen menunda memiliki anak lantaran ingin fokus di kariernya masing-masing. Indra ingin mengembangkan usaha kulinernya yang dirintis sejak tiga tahun lalu. Istrinya bekerja sebagai karyawan bank swasta di Kota Gudeg.

Advertisement

Indra mengaku ingin memiliki anak setelah bisnis kulinernya bisa berkembang dan karier istrinya juga lebih mapan. “Terus terang saya dan istri sama-sama sibuk. Saat ini, tak ada waktu untuk mengurus anak. Sudah komitmen bersama, istri juga paham dengan 0kondisi ini,” ujar Indra.

Pasangan suami isteri Muhammad Anwar-Siti Munaroh menunda memiliki buah hati lantaran dipengaruhi faktor ekonomi. Penghasilan setiap bulan hanya cukup untuk makan dan membayar sewa rumah kontrakan. Anwar sendiri bekerja sebagai salah satu karyawan perusahaan leasing sepeda motor di Jogja.

“Penghasilan saya pas-pasan mau bagaimana lagi. Belum bisa untuk membeli susu bayi yang harganya cukup mahal. Mungkin nanti apabila istri saya sudah dapat pekerjaan baru merencanakan memiliki anak,” papar Anwar.

Advertisement

Satu Tahun
Sedang bagi Sulis, 33, warga Colomadu, Karanganyar, pada saat menikah ia dan suami sepakat menunda momongan sekitar satu tahun. Alasan utamanya, pernikahan mereka belum mendapatkan restu dari orang tua suami Sulis. “Saat itu kita berpikir, punya anaknya nanti saja kalau suami sudah lulus kuliah,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di Manahan, Solo, Selasa (10/3/2015).

Saat itu, kata Sulis, ia dan suaminya memilih cara alami untuk menunda momongan. Yakni tidak melakukan hubungan suami istri ketika Sulis berada pada masa subur. Hal itu mereka lakukan selama satu tahun. “Sebenarnya ketika kami menikah enam bulan, suami saya sudah lulus kuliah. Tapi kami tunda [punya momongan] sampai satu tahun,” ujarnya.

Memasuki tahun kedua pernikahan, Mereka harus menunggu beberapa bulan sampai akhirnya Sulis positif hamil.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif