News
Kamis, 19 Maret 2015 - 20:30 WIB

Pengamen Kartasura Tergeletak Berlumur Darah di Rumah Kosong

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pengamen Kartasura Sukoharjo ditemukan berlumur darah di sebuah rumah kosong.

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang pengamen Kartasura, Mrazak, 59, ditemukan tergeletak di lantai I sebuah rumah kosong di Dukuh Wirocanan RT 002/RW 004, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Kamis (19/3/2015).

Advertisement

Diduga, ia terpeleset dari lantai II dan kini ia mengalami luka yang cukup serius di bagian kepalanya. Rumah kosong tempat Mrazak ditemukan memang tidak dihuni pemiliknya, Hj Fatonah. Seorang saksi, Joko, 40, mengatakan Mrazak ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB dengan darah yang keluar dari kepala serta telinganya.

Mrazak merupakan warga asal Dukuh Jlobong RT 005/RW 001, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Boyolali. “Kami lalu menuju ke lokasi setelah mendengar ada korban yang katanya dianiaya di rumah kosong ini,” ungkapnya.

Menurut keterangan Kapolsek Kartasura, AKP Anggono, korban memang kerap beroperasi di lampu merah Jl. Diponegoro (jalan Solo-Boyolali). Ia juga biasa tidur di daerah Kertonatan. “Dugaan sementara, dia terjatuh dari lantai II, karena rumah itu kosong dan tidak ada pagar pengamanan sama sekali. Jarak antara lantai I ke lantai II juga sekitar 3-4 meter,” ungkapnya saat ditemui wartawan di kantornya.

Advertisement

Anggono juga mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan terhadap korban seperti kabar yang beredar sebelumnya. Namun, Polsek Kartasura akan terus melakukan pengembangan kasus ini, apakah benar-benar human error atau ada keterlibatan pihak lain (penganiayaan).

“Waktu ditemukan, korban masih sadar, namun nafasnya sudah ngorok. Saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Dr. Moewardi,” ujarnya.

Saat ini Polsek Kartasura sedang berusaha mencari tahu identitas korban dan keluarganya lantaran korban tak bisa dimintai keterangan. Pada kesempatan yang sama, Anggono mengatakan ia telah mengimbau ketua RT setempat untuk menutup rumah tersebut agar tidak disalahgunakan.

Advertisement

“Kami juga sudah memasang police line di rumah tersebut pascakejadian,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif