Soloraya
Rabu, 18 Maret 2015 - 11:00 WIB

PEMBEBASAN VISA : Kunjungan Wisman ke Solo Dipatok Capai 50.000 Orang Tahun Ini

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Turis berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan salah satu destinasi wisata di Solo. (Dok/JIBI/Solopos)

Pembebasan visa untuk 45 negara membuat Pemkot Solo menaikkan target kunjungan wisman 50.000 orang tahun ini.

Solopos.com, SOLO – Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Bengawan pada tahun ini dinaikkan menjadi 50.000 orang. Hal itu menyusul pembebasan visa masuk ke Indonesia bagi 45 negara yang dinilai mampu mendongkrak kunjungan wisman ke Solo.

Advertisement

“Wisman paling banyak berasal dari Malaysia dan Singapura karena ada direct flight. Tahun ini kami juga menyasar wisman asal China [Tiongkok] dan Australia dengan dibukanya rute Solo-Denpasar. Selain itu, jumlah wisman yang tinggal di Solo juga akan diupayakan meningkat menjadi 20.000 pada tahun ini,” ujar Kepala Disbudpar Solo, Eny Tyasni Suzana, Selasa (17/3/2015).

Dia mengatakan target wisman tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 40.000-an.

Dia menambahkan tidak hanya tingkat kunjungan yang dinaikkan, tapi jumlah wisman yang menginap di Solo ditambah dengan mengandalkan paket wisata utama menuju Candi Borobudur melalui Selo, Boyolali yang menawarkan eksotisme pemandangan alam.

Advertisement

Tahun lalu, kata dia, hanya 17.000 wisman yang menginap di Solo.

Dia menjelaskan pemilihan Candi Borobudur sebagai destinasi utama untuk menggaet wisman karena candi yang pada abad IX paling diingat dan diminati. Pihaknya mencatat 40% wisman dari Bali menuju Jogja karena ingin melihat kemegahan candi tersebut.

Eny mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengajak tour operator, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, serta Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo untuk promosi ke Bali dan Singapura mengenalkan paket wisata Solo.

Advertisement

Ketua Asita Solo, Daryono, menyambut baik kebijakan pemerintah meniadakan visa bagi 45 negara dari berbagai belahan dunia karena mempermudah akses wisman.

Hal ini diyakini bisa berdampak positif bagi pariwisata mengingat akses menuju dan dari Solo cukup mudah. Namun dia mengaku peluang ini harus dimanfaatkan dengan menggencarkan promosi.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan wisman menyasar wisata budaya. Namun pihaknya yakin tren pariwisata ke depan akan berkembang ke nature tourism. Oleh karena itu, paket wisata Solo yang menggabungkan wisata budaya dan alam dinilai mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif