News
Selasa, 17 Maret 2015 - 23:30 WIB

TEROR ISIS : Video Anak Berlatih dengan ISIS Beredar, Ini Analisis BIN

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi KIIAS mengajak warga menolak ISIS di Jakarta, Senin (16/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/David Muharmansya)

Teror ISIS melalui media sosial juga sampai di Indonesia. Beredar video yang memperlihatkan anak-anak berlatih dengan ISIS.

Solopos.com, JAKARTA — Kekhawatiran menguatnya pengaruh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terus muncul. Kini, beredar video anak-anak Indonesia dilatih menggunakan senjata AK-47 oleh beberapa orang yang diduga anggota yang tergabung kelompok radikal Negara Islam Irak Suriah.

Advertisement

Video berjudul Trailer Cahaya Tarbiyah Di Bumi Khilafah diunggah pada 13 Maret 2015 berdurasi 2 menit 9 detik itu muncul di situs azzammedia.com. Di Youtube, video itu juga muncul dengan judul Anak-Anak Indonesia Berlatih AK-47 Dengan ISIS.

Video itu menunjukkan beberapa anak berusia kurang lebih tujuh tahun belajar sedang membaca Alquran, berlatih bela diri, sekaligus memegang senapan. Bahkan seorang anak kecil mengenakan penutup kepala menodongkan pistol ke arah kamera.

Selain menampilkan anak kecil, seorang pria dewasa mengatakan “Anak-anak kami adalah anak-anak yang akan kembali ke negeri kafir untuk menegakkan panji laa ilaha illallah.”

Advertisement

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, mengatakan video sejenis juga pernah beredar beberapa waktu lalu. Saat itu, ada anak kecil bersama militan ISIS disuruh melakukan tindakan yang tidak seharusnya. Tetapi video ini berbeda. “Ini bukan, enggak ada kaitannya sama itu,” kata Marciano Norman di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (17/3/2015).

Menurut Marciano Norman, keberadaan video ISIS di Youtube bertujuan untuk mengintimidasi pihak-pihak yang mengancam keberadaan mereka. ISIS menunjukkan kebiadaban dalam melakukan eksekusi lawan-lawannya melalui video yang diunggah.

“Itu satu upaya untuk menekan mereka yang selama ini menyerang kelompok ISIS itu sendiri. ‘Kalau kamu teruskan, saya [ISIS] lakukan ini, saya lakukan ini, saya lakukan ini’, itu bentuk propaganda mereka,” jelasnya. BIN akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar tidak menyebar luas.

Advertisement

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan video tersebut masih dalam konteks edukasi dan tidak ada tindakan kekerasan yang mengarah kegiatan radikal. “Itu masih dalam konteks education, nanti ada menteri teknis yang bertindak untuk itu,” ujarnya.

Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti akan berkoordinasi dengan Menkominfo untuk memblokir video tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif